tirto.id - Polri mengerahkan Satgas Tinombala Polda Sulawesi Tengah untuk mengejar kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora usai peristiwa baku tembak di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Parigi Moutong.
“Telah ditugaskan dua Satuan Setingkat Peleton (SST) Brimob, satu SST dari Polres Poso dan satu SST dari Polres Palu untuk membantu Polres Parigi Moutong melakukan pengejaran [terhadap kelompok itu],” kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Selasa (1/1/2019).
Kemarin sekitar pukul 14.30 WITA, satu SST Brimob yang terdiri dari 30 personel telah berangkat dari Polsek Sausu ke lokasi penembakan dengan menggunakan tiga unit mobil double cabin.
Pukul 19.11 WITA, tim dengan empat personel Brimob kembali ke Polsek Sausu. Begitu juga 44 menit kemudian, empat personel lainnya kembali datang. Masing-masing tim menemukan barang yang diduga milik kelompok MIT dari TKP penembakan.
Berikut benda yang disita oleh kepolisian yakni tiga bom lontong, satu teropong siang, tiga sendok makan, tiga toples plastik kecil berisikan sembilan kurma dicampur kue, dua amunisi aktif kaliber 5,56 dan tujuh selongsong amunisi kaliber 5,56.
Selain itu, polisi juga menyita satu kaus berkerah, satu sebo warna hitam, tiga botol air mineral, empat jerigen kosong kapasitas isi dua liter, satu unit sepeda motor Suzuki 250cc milik korban Bripka Andrew yang berboncengan dengan Bripda Baso.
Kejadian bermula ketika rombongan kepolisian mencari potongan tubuh Ronal Batau alias Anang (34) yang terpisah sekitar 1,5 kilometer dari kepalanya. Penambang emas tradisional itu diduga dimutilasi oleh kelompok MIT.
Ketika proses pencarian tubuh korban, sekitar pukul 09.00 WITA kemarin, saat tim melintasi daerah Panta Kapal, Dusun Salabose, anggota Resmob Satgas 3 Tinombala, Bripka Andrew Maha Putra dan anggota Sat Intelkam Polres Parigi Moutong, Bripda Baso melihat ranting pohon yang disusun berjejer di tengah jalan yang mereka lalui.
Ada juga pohon besar yang melintang di lokasi, saat itu mereka berboncengan dan hendak menyingkirkan ranting tersebut, agar kendaraannya bisa melintas di jalan tersebut. Bripda Baso turun dari motor dan langsung ditembak dari arah belakang kiri sehingga peluru mengenai bahu sebelah kiri dan bokongnya.
Bripka Andrew yang saat itu masih bertahan di atas kendaraan balas menembak, namun ia terlebih dahulu tertembak bagian punggung sebelah kiri atas, dan punggung sebelah kanan atas dan kaki kanannya patah. Total ada empat kali tembakan yang mereka lepaskan dan mengenai kedua polisi tersebut.
Tapi belum diketahui patah tulang kaki itu disebabkan oleh terkena tembakan atau bom lontong yang dilemparkan oleh kelompok MIT.
Selain itu, perkembangan terkini, untuk kondisi Andrew dan Baso stabil usai menjalani operasi. Saat ini mereka dirawat di RS Bhayangkara Sulawesi Tengah di Palu.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri