tirto.id - Uji coba sampel vaksin Sinovac dari Cina ke-1.620 warga Indonesia segera digelar. Pemerintah menjamin keamanan dan keselamatan para relawan yang akan disuntik vaksin anti-COVID-19 tersebut.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah belum memastikan kapan proses uji coba vaksin yang dilakukan antara Sinovac dengan PT Bio Farma di Bandung.
Semua masih dalam pembahasan antara Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Namun Wiku memastikan para relawan akan dilindungi pemerintah.
"Berapa lama tentunya terkait dengan jumlah relawan yang akan direkrut, dan tentang usia, jaminan kesehatan, semuanya akan dilindungi pemerintah," kata Wiku dalam siaran secara daring di Jakarta, Jumat.
Wiku mengatakan, pemerintah tidak hanya mencari vaksin lewat kerja sama antara Bio Farma dengan Sinovac. Ada konsorsium lain yang terdiri atas Lembaga Eijkman, Kemenristek/BRIN dengan Bio Farma. Ia menekankan pemerintah bekerja sama dengan siapa pun selama produksi dilakukan perusahaan dalam negeri.
Selain itu, pembuatan vaksin harus memuat 3 gagasan pemerintah, yakni aman (mampu memberi perlindungan pada masyarakat dan tidak ada efek samping), tepat (menimbulkan kekebalan fisik pada virus yang beredar di Indonesia) dan cepat (bisa segera melindungi masyarakat Indoensia dan bisa diproduksi dalam jumlah memadai).
Oleh karena itu, Wiku mengatakan, "Ini adalah sebuah pertandingan kecepatan. Bahwa betul-betul harus aman, tepat, dan cepat."
"Maka dari itu siapa pun yang terbaik di Indonesia mari berlomba dan jalankan dengan baik dan mohon para pakar, ahli, dan lembaga untuk inklusif. Mari gunakan sumber daya nasional dengan baik," tutur Wiku.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali