Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Satgas Klaim Angka BOR Tidak Ada yang Melebihi Batas Keterisian 70%

Wiku klaim total keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di Indonesia sudah tidak melebihi ambang batas penuh 70%.

Satgas Klaim Angka BOR Tidak Ada yang Melebihi Batas Keterisian 70%
Keterangan Pers Juru Bicara Pemerintah Prof Wiku Adisasmito di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (12/1/2021). (FOTO/Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Negara)

tirto.id - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengklaim total keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di Indonesia sudah tidak melebihi ambang batas penuh 70 persen.

"Tidak ada satu pun yang mencapai atau lebih dari 70 persen atau keterisian tempat tidur yang tergolong tinggi," kata Wiku dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Selasa (16/3/2021).

Wiku lantas menyampaikan 5 provinsi dengan BOR tertinggi yakni Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 60%, DKI Jakarta sebesar 56,4%, Banten sebesar 55,8%, Jawa Barat sebesar 54,2 persen dan Kalimantan Tengah 51,05%. Wiku mencatat ada 5 provinsi lain yang mempunyai angka persentase dengan rentang 50,01 persen hingga 69,9 persen.

Wiku pun mengapresiasi daerah yang sudah bergotong royong menekan angka BOR hingga rendah.

"Upaya manajemen fasilitas kesehatan maupun sumber daya kesehatan termasuk pemanfaatan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu sudah terlaksana dengan baik dan hal ini harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan kembali," kata Wiku.

"Selain itu pencapaian ini pun juga tidak terlepas dari partisipasi masyarakat dengan mengkondusifkan lingkungan dengan senantiasa disiplin dengan protokol kesehatan," kata Wiku.

Namun ia meminta agar daerah tetap mengedepankan pencegahan serta mengefektifkan pelayanan kesehatan meski BOR di fasilitas kesehatan mulai lowong. Ia meminta daerah untuk tidak lengah dan terus berusaha menekan angka keterisian BOR menjadi normal.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz