tirto.id - Juru Bicara Satgas Penangnanan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah dan masyarakat tidak boleh lengah meskipun angka kasus corona cukup terkendali. Tujuannya, supaya bisa terhindar dari lonjakan ketiga sebab aktivitas masyarakat sudah mulai normal.
Demi mencegah gelombang ketiga ini, Indonesia harus belajar dari pengalaman keberhasilan penanganan beberapa negara yang secara cepat mengatasi lonjakan kedua dan ketiga, seperti India, Jepang, Vitnam dan Turki.
“Kecepatan dan ketepatan penanganan COVID-19 yang dilakukan oleh sebuah negara mengindikasikan ketahanan sistem kesehatannya, serta kemampuan adaptasi seluruh lapisan masyarakatnya terhadap permasalahan kesehatan,” kata Wiku seperti dilansir laman resmi Satgas Covid-19.
- India
Menurut Wiku, India sempat dihantam gelombang kedua kasus Covid-19 yang meningkat tajam. Gelombang kedua ini bahkan lebih parah dibandingkan dengan lonjakan pertama. Bahkan kasus harian bertambah hingga 414.433 kasus per hari.
Kendati demikian, kenaikan selama 3 bulan itu akhirnya berhasil ditangani dan kasusnya turun hingga mencapai 90 persen dalam waktu 2 bulan. “Penurunan ini terus bertahan hingga saat ini, yang menandakan penurunan telah bertahan selama 5 bulan,” ungkap Wiku.
- Jepang
Wiku mengatakan, Jepang juga demikian, pada lonjakan ketiga kasus naik sangat tajam, bahkan bila dibandingkan dengan lonjakan pertama dan kedua. Lonjakan ketiga berlangsung 1 bulan dengan kenaikan kasus hingga 26.121 kasus per hari. Setelahnya, kasus dapat turun sebesar 98 persen dalam waktu 2 bulan.
- Vietnam
Meskipun Vietnam sempat menjadi negara dengan penanganan terbaik di dunia dan hampir berhasil mengeradikasi COVID-19 sepanjang tahun 2020 dan awal 2021. Namun, kasus Covid-19 di negara itu tiba-tiba melonjak selama 2 bulan hingga mencapai puncak, dan kemudian berhasil turun 73 persen dalam waktu 2 bulan.
- Turki
Kasus Covid-19 di Turki sempat naik selama 3 bulan, kemudian berhasil turun 93 persen dalam waktu 3 bulan. Namun sayangnya, saat ini kasusnya kembali menunjukkan peningkatan.
Sementara Indonesia, kata Wiku, berhasil mengatasi dalam waktu 2 bulan. Akan tetapi, dari besaran penurunan kasusnya, Indonesia bersaing dengan Jepang, dengan angka penurunan yang sama, sebesar 98 persen. Sementara negara-negara lain seperti Vietnam di angka 73 persen, India 90 persen dan Turki 93 persen.
“Perbedaannya, Indonesia sebagai negara besar membutuhkan waktu lebih lama mencapai 98 persen penurunan, yaitu 3 bulan. Dibandingkan Jepang hanya butuh waktu 2 bulan,” katanya.
Editor: Iswara N Raditya