Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Satgas COVID-19 Sebut RI Punya PR Turunkan Persentase Kematian

Berdasarkan data Satgas COVID-19, persentase kematian di Indonesia masih berada di atas rata-rata dunia.

Satgas COVID-19 Sebut RI Punya PR Turunkan Persentase Kematian
Petugas kepolisian melakukan simulasi pemakaman jenazah pasien positif positif COVID-19 di Mapolres Batang, Jawa Tengah, Senin (20/4/2020). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/wsj.

tirto.id - Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan (Satgas) COVID-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan Indonesia masih punya pekerjaan rumah (PR) dalam menurunkan angka kematian dalam menangani COVID-19. Berdasarkan data Satgas COVID-19, persentase kematian RI masih berada di atas rata-rata dunia.

“Intinya adalah tren kita ini masih sama, di mana rata-rata kasus aktif kita di Indonesia ini di bawah rata-rata dunia. Sedangkan untuk kesembuhan, ya ini di atas rata-rata dunia. Sedangkan untuk kematian ini adalah PR kita bersama di mana jumlah kematian di Indonesia masih di atas rata-rata dunia," kata Dewi, Rabu (2/9/2020).

Dalam catatan Satgas COVID-19, persentase kematian Indonesia per 30 Agustus 2020 berada di angka 4,27 persen. Namun angka ini lebih tinggi daripada rata-rata dunia yang berada di angka 3,36 persen. Sementara persentase rata-rata kematian per 30 Agustus 2020 lebih baik daripada 23 Agustus 2020 yang berada di angka 4,40 persen.

Sementara itu, persentase kasus aktif mengalami penurunan dan kasus sembuh mengalami peningkatan dalam 3 minggu terakhir.

Persentase kasus aktif per 30 Agustus 2020 berada di angka 23,64 persen atau lebih rendah daripada 23 Agustus yang berada di angka 25,65 persen. Angka pada 30 Agustus 2020 lebih rendah daripada rata-rata dunia 26,99 persen.

Selain itu, angka kesembuhan Indonesia juga lebih tinggi daripada persentase rata-rata dunia. Persentase kesembugan per 30 Agustus 2020 berada di angka 72,17 persen atau lebih tinggi dari rata-rata dunia yang berada di angka 69,63 persen.

Persentase kesembuhan Indonesia per 30 Agustus 2020 pun lebih baik daripada persentase 23 Agustus 2020 yang hanya 69,95 persen.

Dewi menerangkan kalau persentase angka kematian Indonesia lambat turun. Satgas memaparkan rata-rata kematian per Juni 2020 di angka 5,56 persen, Juli di angka 4,81 persen, kemudian rata-rata persentase kematian per 30 Agustus 2020 di angka 4,27 persen.

Ia menegaskan, pemerintah tengah mengejar penurunan angka kematian.

“Kami kan ingin mengejar kalau bisa serendah-rendahnya, kalau bisa nggak ada kematian atau minimal di bawah rata-rata dunia kita kejar, ini masih ada PR kita bersama dan ini terlihat memang ada hari di mana dia naik, turun lagi dia, naik bisa turun lagi," kata Dewi.

Ia mengingatkan Indonesia merupakan negara besar karena jumlah penduduk keempat terbesar di dunia. Ia meminta masyarakat memahami kondisi fasilitas kesehatan Indonesia agar tidak membebani di masa depan.

"Kita harus juga mengukur kapasitas dari fasilitas pelayanan kesehatan dan ini juga yang membuat kita harus paham jangan sampai tertular. Jangan sampai sakit, jangan sampai harus pergi ke rumah sakit," kata Dewi.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz