Menuju konten utama
Kampanye COVID-19

Satgas COVID-19 Imbau Masyarakat Jangan Lalai, Meski Sudah Level 1

Satgas COVID-19 mengingatkan masyarakat agar tidak lalai, meski telah memasuki daerah level 1.

Satgas COVID-19 Imbau Masyarakat Jangan Lalai, Meski Sudah Level 1
Keterangan Pers Juru Bicara Pemerintah Prof Wiku Adisasmito di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (12/1/2021). (FOTO/Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Negara)

tirto.id - Pemerintah mengimbau seluruh masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan jangan lalai, meski telah memasuki PPKM level 1.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, meskipun level 1 tergolong kondisi aman, bukan berarti membuat pemerintah dan masyarakatnya menjadi lalai, termasuk dalam kegiatan beribadah.

"Walau begitu bukan berarti kita bisa lalai dengan situasi yang tergolong aman tersebut, karena COVID-19 masih ada disekitar kita," Wiku seperti dilansir daeri laman resmi Satgas, Kamis, (30/9/2021).

Terkait level 1, Wiku menjelaskan bahwa pada prinsipnya level 1 dalam asesmen leveling dan zona hijau dalam sistem zonasi adalah hasil penilaian yang paling baik melalui perhitungan berbagai indikator.

Saat ini dari hasil analisis pemerintah terhadap 26 kabupaten/kota di luar Pulau Jawa - Bali, daerah yang telah memasuki level 1 adalah Kabupaten Lampung.

Dan sejak tanggal 25 september 2021, kabupaten/kota di wilayah Jawa - Bali yang telah masuk ke level 1 yaitu Kabupaten Blitar.

Mengenai kegiatan ibadah, Wiku menegaskan sampai saat ini pengaturan kegiatan ibadah di rumah ibadah atau berjamaah secara nasional dengan memperhatikan 2 indikator penilaian tersebut, mengimbau adanya pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan.

Prokes tersebut yaitu memakai masker dan menjaga jarak saat beribadah serta mencuci tangan sebelum dan sesudah beribadah.

"Ke depannya, jika diterapkan perubahan pengaturan, khususnya pedoman beribadah secara rinci di rumah ibadah akan disampaikan oleh Kementerian Agama yang sebelumnya telah melalui kesepakatan lintas Kementerian lembaga," tegas Wiku.

Terima Vaksin Tahap 82, Pemerintah Terus Dorong Vaksinasi Lansia

Pemerintah Indonesia menerima vaksinasi tahap ke-82 sebanyak 705.300 dosis vaksin AstraZeneca pada Jumat (1/10/2021).

Penambahan stok vaksin COVID-19 di Indonesia ini adalah salah satu wujud nyata upaya pemerintah dalam pemerataan dan percepatan cakupan vaksinasi nasional, khususnya kepada kaum lansia sebagai kelompok rentan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Usman Kansong. Ia menambahkan, dengan kedatangan vaksin tahap ke-82, maka secara total jumlah vaksin yang sudah hadir di Indonesia dalam bentuk bahan baku (bulk) dan jadi adalah 275.559.850 dosis.

Sejalan dengan peringatan Hari Lansia Internasional setiap 1 Oktober, Usman menjelaskan, bahwa pemerintah terus berupaya menggencarkan vaksinasi lansia dengan memanfaatkan ketersediaan stok vaksin COVID-19 di tanah air.

“Hari Lansia Internasional adalah momentum untuk kita semakin peduli dan memperhatikan para keluarga dan anggota masyarakat sekitar kita yang sudah lanjut usia. Mari kita dukung dan bantu perlindungan kesehatan mereka, dengan cara percepatan vaksinasi, agar terhindar dari gejala berat bahkan akibat buruk lain dari virus COVID-19,” tuturnya.

Caranya, masyarakat dapat membantu para lansia mengakses lokasi vaksinasi, mengawal kesehatan mereka, serta menghindarkan para lansia dari paparan informasi yang tidak benar terkait vaksinasi.

Per 30 September, menurut Usman, baru sekitar 30% warga lansia mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama. Di dalamnya, sekitar 20% telah mendapatkan suntikan vaksin lengkap.

“Dengan dukungan dan kerja sama seluruh lapisan masyarakat, kita berharap, target vaksinasi lansia sebanyak 21.553.218 orang ini akan segera terlengkapi suntikan vaksinnya,” ujar Usman.

Kedatangan vaksin yang berkelanjutan juga menunjukkan pada masyarakat bahwa stok vaksin aman. Dengan ketersediaan vaksin tersebut, pemerintah mengejar target vaksinasi 70% masyarakat Indonesia pada akhir tahun 2021.

Meski Indonesia termasuk 10 besar negara dengan jumlah vaksinasi tertinggi di dunia, program vaksinasi tidak boleh dikendorkan. Pemerintah mengajak seluruh masyarakat segera divaksinasi, tidak perlu pilih-pilih vaksin, karena semua vaksin aman dan berkhasiat.

“Seiring upaya percepatan vaksinasi, pemerintah juga mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Karena vaksin bukan satu-satunya tameng untuk melindungi dari COVID-19. Kami juga terus mengharapkan kerja sama dari pihak daerah, mengingat ada sejumlah daerah dan target sasaran yang capaian vaksinasinya rendah,” tutup Usman.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Iswara N Raditya