Sandiaga Canangkan Bir Pletok Sebagai Usaha Wisata Syariah

tirto.id - Sebagai salah satu program unggulan pasangan calon nomor urut tiga, Anies Rasyd Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno, One Kecamatan One Center Entrepreneurship (OK OCE) rupanya mulai direncanakan untuk digarap secara serius. Program yang menyasar anak-anak muda tersebut bertujuan meningkatkan jumlah pengusaha baru . Seperti disampaikan pada 15 Desember 2016 lalu, Sandiaga menargetkan sebanyak 200 ribu wirausahawan baru siap diberi pelatihan.

Berbagai olahan diharapkan dapat diproduksi. Salah satu yang menjadi perhatian khusus adalah bir pletok. Produk minuman khas Betawi ini direncanakan dapat memperoleh panggung di wisata syariah.

“Produk-produknya mulai dari produk tradisional seperti bir pletok yang akan kami gunakan untuk mengganti bir-bir, sehingga usaha wisata syariah dapat berkembang,” kata Sandiaga tadi (31/1) siang di Jalan Bojong Pulo RT 009/RW 009 No. 61 Kel. Cengkareng, Jakarta Barat.

Sebelumnya, saat berkampanye di GOR Rawamangun, Jakarta Timur pada 19 Januari lalu, Sandiaga pernah memaparkan konsep hiburan malam syariah yang telah ia rencanakan bersama Anies. Menurutnya, hiburan malam tidak melulu berkaitan dengan prostitusi dan perjudian, namun bisa saja berbasis budaya. Dari situ, diharapkan warga bisa mengambil nilai seusai mengunjungi hiburan malam syariah tersebut.

Berbicara soal wisata syariah, Sandiaga sepenuhnya menyadari masih ada banyak pihak yang belum memahami konsep pariwisata syariah. Seperti disampaikannya pada Rabu (25/1) lalu di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, contoh konsep pariwisata syariah yang ia maksud adalah seperti yang diterapkan di Turki. "Saya agak jadi bahan tertawaan karena meluncurkan konsep pariwisata malam berbasis syariah. Mereka langsung gambar-gambar kolam cetek tempat berendam itu," ujar Sandiaga.

Mantan Direktur Utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk itu menilai konsep pariwisata syariah tentu dapat diterapkan di Jakarta. Dengan diaplikasikannya hal tersebut, Sandiaga yakin tidak hanya akan sekadar menciptakan lapangan kerja baru, namun juga mampu mengembangkan ekonomi kreatif.