tirto.id - Gelandang Persija, Sandi Sute yang baru-baru ini membatalkan transfernya ke Kalteng Putra akhirnya terbang ke Kalimantan Tengah untuk mengembalikan uang muka kontrak yang telah ia terima. Sandi diketahui sempat menerima uang senilai Rp475 juta sebagai jaminan dari Kalteng Putra saat menandatangani kontrak Kamis (3/1/2019) lalu.
"Saya datang untuk meminta maaf kepada masyarakat Kalimantan Tengah, pemilik klub Agustiar Sabran dan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran. Masalah ini murni keteledoran saya," kata Sandi seperti dilansir laman resmi Liga 1.
Saat itu Sandi sepakat pindah ke Kalteng Putra dan pihak klub pun telah mengumumkan kepada publik. Namun, tidak sampai 24 jam sesudahnya terbongkar fakta bahwa sebelumnya Sandi juga sempat menjanjikan kepada Presiden Persija, Gede Widiade bahwa dirinya bakal bertahan di Persebaya. Tak cuma itu, Gede juga membuka situasi kontrak Sandi di Persija yang masih tersisa semusim.
"Kalau seperti itu berarti dia melanggar klausul kontrak. Dan sebenarnya tidak bisa pindah ke klub lain," kata Gede saat itu.
Sejak kejadian tersebut, Sandi lantas membuat video klarifikasi, permintaan maaf, dan mengatakan dirinya bakal bertahan di Persija untuk musim 2019. Kemudian Kalteng Putra turut menuntut Sandi meminta maaf dan mengembalikan uang muka kontrak.
"Kejadian ini merupakan pelajaran buat saya. Karena saat menandatangani kontrak, ada keteledoran. Kontrak saya di Persija sampai 2019," kata Sandi.
Sandi hadir ke Persija setelah diboyong manajemen dari Bali United, awal musim 2017 lalu. Pada musim perdananya bersama Macan Kemayoran, pria kelahiran Bali tahun 1992 itu tampil dalam 28 pertandingan Liga 1 2017 dan menyumbang dua assist.
Kemudian, di tahun kedua, Sandi tidak saja jadi andalan Persija di ajang Liga 1. Ia juga jadi tumpuan lini tengah dalam gelaran Piala AFC 2018. Delapan kali ia bermain, dan tak sekali pun jadi pemain pengganti.
Untuk menyambut musim kompetisi 2019, Persija telah melakoni sesi latihan perdana di Lapangan Aldiron, Senin (7/1/2019) kemarin. Hanya saja, dalam momen tersebut masih belum terlihat sosok Sandi Sute.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan