Menuju konten utama

Sandi Minta Tim Sinkronisasi Bahas Penataan PKL Tanah Abang

Tim Sinkronisasi, yang sudah dibentuk Anies-Sandiaga untuk mempersiapkan pemerintahannya di DKI Jakarta, akan membahas strategi penataan PKL di Pasar Tanah Abang yang kini kembali membludak dan memadati badan trotoar.

Sandi Minta Tim Sinkronisasi Bahas Penataan PKL Tanah Abang
Pejalan kaki memadati jalan area Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Jumat (12/5/2017). tirto.id/Arimacs Wilander.

tirto.id - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pemenang Pilkada, Sandiaga Uno mengatakan akan meminta Tim Sinkronisasi, yang sudah dibentuk untuk mempersiapkan pemerintahan baru di ibu kota, membahas solusi terbaik dalam penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Tanah Abang.

Pernyataan Sandiaga ini menanggapi kabar kembali membludaknya para PKL yang membanjiri Pasar Tanah Abang hingga memadati badan trotoar di sana.

"Nanti akan dirumuskan dalam tim sinkronisasi," kata Sandiaga di Pasar Jatinegara, Jakarta Pusat pada Jumat (12/5/2017).

Menurut Sandiaga, Tim Sinkronisasi akan berupaya merumuskan cara penataan PKL di Pasar Tanah Abang dengan memakai strategi yang berpihak pada rakyat kecil.

"Kami sendiri akan membahasnya di Tim Sinkronisasi, salah satunya bagaimana kita menata tanpa air mata dan membangun tanpa duka untuk para PKL ke depan," ujar Sandiaga.

Sayangnya, Sandiaga enggan berkomentar banyak untuk mejelaskan alternatif cara penataan PKL Tanah Abang yang akan dibahas Tim Sinkronisasi. Dia beralasan saat ini masalah tersebut masih menjadi domain pemerintahan Pemprov DKI Jakarta yang berada di bawah kepemimpinan Plt Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat.

"Saya enggak mau komentar, karena ini sudah menjadi kesepakatan kita kalau ini timnya Pak Basuki dan Djarot. Tapi, karena ini Pak Basuki sekarang sudah diambil Pak Djarot, tentunya kami mendukung langkah-langkahnya terus menciptakan suasana ekonomi yang kondusif ke depannya," kata Sandiaga.

Tim Sinkronisasi itu telah dibentuk pada Selasa (9/5/2017) lalu. Tim ini beranggotakan delapan orang yang dipimpin oleh Bekas Menteri ESDM, Sudirman Said.

Tujuh anggota tim lainnya ialah Eko Prasojo (Mantan Wamen PAN dan Reformasi Birokrasi), Fadjar Pandjaitan (eks Sekda DKI), dan Hanief Arie Setyanto (mantan deputi di UKP4). Empat lainnya, Marco Kusumawijaya (pegiat tata kota), Edriana Noerdin (aktivis perempuan), Rikrik Rizkiyana (advokat), dan Untoro Hariadi (pegiat lingkungan hidup).

Pernyataan Sandiaga juga mempertegas keterangan Calon Gubernur DKI Jakarta pemenang Pilkada, Anies Baswedan pada Selasa lalu. Anies menyatakan dirinya dan Sandiaga tidak akan ikut terlibat mengurusi seluruh urusan pemerintahan di ibu kota hingga mereka resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Saya rasa ini PR (Pekerjaan Rumah) yang harus diselesaikan. Jadi saya ijinkan Pak Djarot (Plt Gubernur DKI Jakarta) menjalankan tugasnya dengan leluasa. Kami enggak akan komentar dulu soal-soal yang menyangkut tentang situasi Jakarta sekarang ini,” kata Anies ketika dimintai komentar soal Pasar Tanah Abang.

Menurut dia, persoalan yang ada di DKI Jakarta saat ini sebaiknya ditanyakan kepada pimpinan pemerintahan yang sah di ibu kota sekarang. “Karena kami belum menjadi gubernur dan wakil gubernur. Biarkan yang sekarang memiliki otoritas yang menyelesaikan," ujar Anies.

Para PKL di Pasar Tanah Abang sempat berhasil ditertibkan sehingga aktivitasnya tidak lagi memakan badan trotoar di sekitar pasar itu. Proses penertiban dilakukan sejak masa Presiden Joko Widodo masih menjadi Gubernur DKI Jakarta dan kemudian dilanjutkan saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggantikannya. Belakangan, aktivitas para PKL kembali memadati trotoar di jalan sekitar pasar Tanah Abang dan menimbulkan kemacetan.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom