tirto.id - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan telah menggaet notaris dan ahli hukum untuk pelaksanaan program OK OCE. Hal itu dilakukan untuk mempermudah hal-hal yang nerkaitan dengan regulasi dan perizinan berwìrausaha. "Kami berhasil menggaet asosiasi dan komunitas notaris dan ahli hukum untuk membantu program OK OCE. Karena tanpa mereka bergabung, kita akan terbentur dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum," kata Sandi dalam program "Anies-Sandi Mendengar" di Hotel Diradja, Jakarta Selatan, Rabu malam (01/02/2017).
Sandi menjelaskan saat ini Jakarta menduduki posisi ke-91 dari 160 lebih negara dari segi indeks kemudahan berbisnis. Namun, dalam hal mengurus perizinan berbisnis, ia menilai ada beberapa hal yang sebetulnya dapat dikelola dengan lebih baik.
Karena itu, ia berniat untuk mensinergikan antara komunitas pengusaha, gubernur selaku pembuat kebijakan, serta ahli hukum untuk mencari solusi dari masalah-masalah yang berkaitan dengan regulasi dalam program OK OCE. "Di sini kami akan ada semacam forum rembug di mana di setiap kecamatan itu ada solusi untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan regulasi maupun legalitas," katanya.
Ia mengatakan, program OK OCE tidak akan memberikan modal kepada calon pengusaha dengan menggunakan dana dari APBD Jakarta. Tapi dalam hal perizinan, kata Sandi, dirinya akan mengusahakan agar dapat memberikan layanan bantuan hukum dan pembuatan CV atau PT secara gratis.
"Untuk kemudahan perizinan kami akan bekerjasama dengan asosiasi notaris atau ahli hukum. Insya Allah kami bisa memberikan layanan hukum maupun pembuatan CV atau PT gratis untuk para UMKM," serunya.
Ia mengatakan, hal ini telah menjadi perhatiannya sejak debat kedua Pilkada DKI Jakarta 28 Januari lalu. "Ini juga yang saya soroti dalam debat kemarin," kata calon wakil gubernur nomor urut tiga ini.
Dalam debat tersebut, pasangan Anies baswedan ini menyampaikan bahwa pemerintah provinsi Jakarta harus memberikan kemudahan berbisnis yang lebih simpel dan terintegrasi dengan birokrasi yang ramah. Selain itu, ia turut pula mengatakan bahwa pemerintah harus peduli dengan lapangan kerja yang diciptakan oleh dan untuk masyarakat.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Jay Akbar