tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno masih belum memastikan langkah apa yang akan diambil untuk merealisasikan rencananya melepas saham Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta TBK, salah satu BUMD yang mengelola minuman bir beralkohol. Pasalnya, kata dia, belum ada pembicaraan dari pihak Delta soal berapa besar dividen yang diterima Pemprov setiap tahunnya.
Namun, lantaran Delta merupakan perusahaan terbuka, ia memilih untuk lebih berhati-hati dalam memutuskan langkah tersebut. "Ini karena sangat sensitif, ini perusahaan publik, dan perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa. Kita sebagai pemegang saham mestinya tidak memberikan komentar yang mungkin berpengaruh terhadap pergerakan harga saham," ungkapnya saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2017).
Kendati demikian, mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu tetap ingin memenuhi niatnya melepas saham Delta seperti yang pernah ia sampaikan pada musim kampanye Pilkada Jakarta lalu. Sebab, kata dia, ada beberapa masyarakat yang menginginkan saham itu didivestasikan.
"Kita review dan memang ada beberapa keinginan dari kelompok masyarakat yang mengingingkan terbuka peluang untuk mendivestasikan Delta Djakarta. Tapi pada saat ini kami belum pada tahap untuk pembahasan," ucapnya.
Seperti diketahui, PT Delta Djakarta adalah perusahaan yang memang fokus memproduksi dan distribusi beberapa merek bir. Produk mereka diantaranya adalah Anker Bir, Anker Stout, Carlsberg, San Miguel Pale Pilsener, San Mig Light, San Miguel Cerveza Negra dan Kuda Putih.
Saat ini, PT Delta Djakarta berstatus terbuka dan terdaftar di bursa efek dengan kode DLTA. Dengan kepemilikan hampir 30 persen, Pemprov DKI juga berhak menempatkan orang mereka di jajaran direksi dan komisaris.
Berdasarkan informasi perusahaan, Pemprov DKI memasukkan dua pejabat penting sebagai petinggi PT Delta Djakarta. Mereka adalah Kepala Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (BAPD) Michael Rolandi Cesnantara Brata sebagai Komisaris Utama dan Jeje Nurjaman Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta yang diberi jabatan Komisaris Independen. Berdasarkan laporan keuangan PT Delta Djakarta tahun 2016, perseroan mencatatkan laba bersih Rp254 miliar.
Pada awal Mei lalu, ketika masih menjabat Wakil Gubernur Jakarta, Djarot Saiful Hidayat sempat menanggapi rencana Sandiaga dan pasangannya Anies Baswedan itu. Menurut Djarot, pihaknya tak akan melepas saham Pemprov DKI di PT Delta Djakarta lantaran masih memberikan pemasukan yang lumayan signifikan untuk APBD.
"(Kalau Anies-Sandi) terserah nanti, kalau kami ya tidak. Karena cukup menguntungkan, meskipun itu memproduksi bir," ungkapnya di Balai Kota, Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Djarot juga menilai alasan pelepasan saham karena perusahaan itu memproduksi minuman beralkohol tidak tepat. "Bagaimanapun juga, jika dijual, kan bir tetap berproduksi, ya enggak? Sebetulnya yang harus kita awasi adalah justru minuman keras yang tidak ada izin. Itu yang sering menimbulkan orang mati. Oplosan," kata dia.
Ia juga menyampaikan bahwa pemasukan ke APBD dari PT Delta Djakarta adalah sah seperti halnya BUMD lain seperti Jakarta Propertindo, Bank DKI dan sebagainya. Selain itu, PT Delta Djakarta juga termasuk perusahan yang keuangannya baik dibandingkan perusahaan-perusahan lainnya yang telah dijual.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto