tirto.id - Samsung menutup pabrik terakhirnya di Huizhou, Cina sebagai upaya efisiensi perusahaan. Samsung masih menjual produknya di negara tersebut per 2 Oktober 2019, Engadget mewartakan.
Samsung merupakan salah satu produsen penghasil gawai dan alat-alat elektronik terbesar di dunia, tetapi selama beberapa tahun terakhir pabrik Samsung di Cina harus bertahan dengan susah payah karena persaingan dalam negeri yang ketat.
Samsung hanya mengisi 1 persen dari penjualan ponsel di Cina. Ada dua faktor, yaitu karena ponsel Samsung cukup mahal, dan ada gerakan nasionalisme yang menganjurkan untuk membeli produk lokal. Untuk ponsel high-end konsumen lebih memilih Apple atau Huawei.
Produk selain ponsel, seperti perangkat handset Galaxy A-series tidak banyak membantu situasi penjualan Samsung.
Pabrik Samsung sebelumnya telah memotong jumlah produksi di pabrik Huizhou sejak Juni. Selain faktor-faktor tersebut, anggaran tenaga kerja di Cina meningkat drastis dan menurunnya ekonomi global semakin memperburuk keadaan perusahaan.
Pada masa jayanya, kompleks Samsung di Huizhou sangat produktif, karena menjual satu dari lima ponsel di Cina pada 2011. Namun, sekarang toko-toko dan pemasok berangsur sepi.
"Sebenarnya, sejak Februari setelah Tahun Baru Cina, banyak warga sekitar kota Chenjiang, mulai dari pebisnis, pekerja, induk semang hingga satpam di sekitar pabrik mendengar dan menyebarkan rumor bahwa pabrik Samsung akan tutup dalam beberapa bulan kedepan," kata Zhong Ming, penduduk lokal yang menyaksikan sejarah berdirinya Samsung selama tiga dekade, dikutip South China Morning Post.
Pabrik Samsung di Huizhou adalah pabrik terakhir di Cina setelah perusahaan menutup pabriknya di Tianjin pada Desember dan telah menghentikan produksi peralatan jaringan pada awal 2018 di pabrik di Shenzhen.
Pabrik ini berdiri pada 24 Agustus 1992, empat hari sebelum diterbitkannya relasi diplomatik Cina dan Korea Utara, perusahaan raksasa menandatangani kontrak dengan pemerintah kota Huizhou.
Pada 2017, pabrik Huizhou mempekerjakan enam ribu orang dan memproduksi 63 juta headset, sebagaimana diwartakan Techradar. Semua alat dan bahan produksi di Huizhou akan dialihkan ke pabrik global lainnya untuk efisiensi.
Samsung berjanji akan terus memproduksi ponsel dan menjadi salah satu produsen ponsel terbesar di dunia. Kompetitor Samsung di pasar ponsel Cina adalah Huawei, Xiaomi, dan Oppo.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dipna Videlia Putsanra