tirto.id - Samsung memimpin market share penjualan smartphone global ke pengguna akhir menurut laporan perusahaan riset Gartner untuk kuartal kedua 2019.
Gartner mencatat, market share Samsung sebesar 20,4 persen atau menjual lebih dari 75 juta unit smartphone dengan pertumbuhan tahun ke tahun (YoY) meningkat sebesar 1,1 persen.
Anshul Gupta, Direktur Riset Senior Gartner mengatakan, permintaan tinggi untuk smartphone seri Galaxy A serta perbaikan lini di kelas entry-level dan menengah menjadi pendorong kenaikan market share Samsung.
Meski begitu, Gupta menyebut bahwa permintaan untuk flagship Samsung mulai melemah selama kuartal kedua 2019 dan akan menjadi tantangan Samsung kedepannya.
Di sisi lain, blacklist Huawei yang dilakukan pemerintah AS sempat berpengaruh pada penjualan global perusahaan tapi tidak di Cina, yang di wilayah ini tumbuh 31 persen pada kuartal kedua 2019. Adapun untuk global, penjualan Huawei di bawah Samsung.
Huawei berada di posisi kedua dengan market share sebesar 15,8 persen dengan total menjual 58 juta unit smartphone. Apple di peringkat ketiga dengan total penjualan 38 unit atau market share 10,5 persen.
Menurut Gupta, penjualan smartphone Apple terus menurun dari tahun ke tahun lantaran perusahaan kurang menawarkan hal baru dari perangkat penerus iPhone.
"Terlalu sedikit manfaat tambahan yang mencegah pengguna iPhone untuk upgrade smartphone mereka," ujarnya melalui keterangan tertulis dikutip Rabu (28/8/2019).
Setelah Samsung, Huawei, dan Apple, posisi lima besar penjualan smartphone global ke pengguna akhir ditutup oleh Xiaomi dan OPPO, yang masing-masing memiliki market share sebesar 9 persen (33 juta unit) dan 7,6 persen (28 juta unit).
Masih dari laporan Gartner, Cina di posisi teratas dengan total penjualan 101 juta unit untuk kuartal kedua yang menunjukkan pertumbuhan penjualan 0,5 persen dari tahun ke tahun, sedangkan India sebesar 35,7 juta unit atau menurun 2,3 persen.
Brasil menjadi satu-satunya negara di lima besar yang mengalami pertumbuhan 1,3 persen dari tahun ke tahun. Gartner menjelaskan, itu terjadi karena pertumbuhan ekonomi Brasil mulai pulih secara perlahan, sedangkan di India terjadi perlambatan peralihan perangkat konsumen dari ponsel fitur ke smartphone.
"Dengan lebih banyak model ponsel 5G yang tersedia pada kuartal kedua, vendor di Cina mulai 'menghapus' model premium smartphone 4G," analisis Gupta terkait pertumbuhan penjualan smartphone di Cina.
Secara keseluruhan, Gartner mencatat bahwa penjualan smartphone global ke pengguna akhir turun 1,7 persen untuk kuartal kedua 2019 dengan total penjualan sebesar 368 juta unit.
Gupta mengatakan bahwa permintaan smartphone kelas atas melambat daripada permintaan untuk kelas menengah dan bawah. Para produsen ponsel sebenarnya telah menerapkan strategi agar pengguna sudi upgrade perangkat.
"Kami melihat, produsen telah menghadirkan fitur premium [ke non-smartphone kelas atas], seperti kamera depan-belakang multilensa, layar tanpa bezel, dan baterai besar serta membanderol perangkat dengan harga lebih terjangkau," tutupnya.
Editor: Agung DH