Menuju konten utama

Salat Jumat Pertama Usai Teror Penembakan di Christchurch

Ratusan orang hadir dalam salat Jumat di Christchurch sepekan setelah insiden penembakan, bahkan warga non-muslim, termasuk Perdana Menteri Jecinda Ardern.

Salat Jumat Pertama Usai Teror Penembakan di Christchurch
Sebuah spanduk dipasang di situs peringatan korban penembakatn Jumat lalu, di depan Christchurch Botanic Garden di Christchurch, Selandia Baru, Selasa (19/3/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva/djo

tirto.id - Salat Jumat pertama usai insiden penembakan di Christchurch, Selandia Baru, yang terjadi pada Jumat pekan lalu (14/3/2018) dilaksanakan hari ini, Jumat (22/3/2019), siang waktu setempat. Azan berkumandang di Lapangan Hagley Park yang terletak di seberang Al Noor Mosque, lokasi insiden berdarah pekan lalu.

Setelah azan pertama berkumandang, dilanjutkan mengheningkan cipta sekitar selama 2 menit. Lalu dilanjutkan azan kedua sebelum khatib membacakan khotbah. Azan disiarkan secara nasional melalui TVNZ dan RadioNZ. Ratusan orang hadir dalam salat Jumat tersebut, bahkan warga non-muslim, termasuk Perdana Menteri Jecinda Ardern.

Imam Masjid Al Noor, Gamal Fauda, dikutip dari The Guardian, dalam khotbahnya mengatakan, “Jumat lalu, saya berdiri di masjid ini dan melihat kebencian dan amarah di mata teroris. Hari ini, dari tempat yang sama, saya melihat keluar dan saya melihat cinta dan kasih sayang di mata ribuan warga Selandia Baru dan manusia dari seluruh dunia.”

“Teroris ini berusaha menghancurkan bangsa kita dengan ideologi jahat. Tapi, sebaliknya, kami telah menunjukkan bahwa Selandia Baru tidak bisa dipecahkan. Kami patah hati, tetapi kami tidak hancur. Kita hidup. Kita bersama. Kami bertekad untuk tidak membiarkan siapa pun memecah-belah kami,” lanjutnya.

Gamal Fauda mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga atas solidaritas dan semangat untuk umat Islam di Christchurch, “Terima kasih untuk Anda, terima kasih untuk bunga Anda. Terima kasih atas cinta dan kasih sayang Anda. Terima kasih kepada tetangga kita yang membuka pintu mereka untuk menyelamatkan kita dari si pembunuh. ”

Teruntuk Perdana Menteri Ardern, Gamal Fauda berucap, “Terima kasih atas cinta dan kasih sayang Anda. Kepada Perdana Menteri kami, terima kasih. Terima kasih atas kepemimpinan Anda, itu telah menjadi pelajaran bagi para pemimpin dunia.”

Penembakan brutal yang terjadi di Christchurch Jumat pekan lalu menewaskan 50 orang. Polisi telah menyelesaikan identifikasi resmi semua mayat pada Kamis (21/3/2019) kemarin.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN SELANDIA BARU atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya