Menuju konten utama

Saksi Sebut Ledakan Bom Pertama Kampung Melayu Lebih Dahsyat

Dua saksi menyatakan ledakan bom pertama di Kampung Melayu lebih dahsyat dibanding ledakan kedua.

Saksi Sebut Ledakan Bom Pertama Kampung Melayu Lebih Dahsyat
Polisi mengevakuasi jenazah korban bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Ledakan bom terjadi di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5/2017). Menurut saksi mata calon penumpang bus TransJakarta bom meledak sebanyak dua kali dengan jeda sekitar 5 menit pada sekitar pukul 21.00 WIB.

Menurut salah satu saksi mata, Juniardi (55), dirinya sedang berdiri di depan warung kelontong miliknya yang berjarak sekitar 50 meter saat bom pertama meledak. Ia mengaku kaca warungnya sampai bergetar saat ledakan pertama.

"Dahsyat efeknya. Ada asap putih kelihatan dari sini," kata Juniardi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/4/2017).

Ia memperkirakan ledakan pertama dan kedua terjadi di parkiran motor antara WC umum dan halte TransJakarta.

Menurutnya, setelah ledakan pertama warga di sekitar TKP langsung berhamburan. Baru setelah terlihat ada sejumlah polisi yang membantu korban, warga ikut menolong.

Korban menurutnya adalah polisi yang sedang berjaga di sekitar TKP. "Enggak tahu ya mereka lagi ngapain di sana. Razia preman atau apa. Ngeliat temennya berdarah yang lain langsung bantu," katanya.

"Selang lima menit kemudian, terjadilah ledakan susulan. Enggak sampai kayak ledakan pertama," lanjutnya.

Sementara itu saksi mata lain, Sinaga, penjaga warteg yang berada sekitar 20 meter dari WC umum, menyatakan bom meledak sekitar pukul 21.10. "Ledakan pertama kenceng banget sampai kaca sana tuh getar. Ini berdebu semua," kata Sinaga di terminal Kampung Melayu.

Seperti halnya Juniardi, ia pun menuju ke TKP. "Sekitar WC situ lah tempatnya. Di parkiran motor," katanya.

Menurutnya bom pertama dan kedua berjarak sekitar lima meter. "Enggak mungkin satu itu pelakunya. Kan ada kepala mental sampai kaca halte pecah. Mental ke dalam itu," katanya.

Saat ledakan kedua terjadi, dirinya berada sekitar 3 meter dari TKP ledakan pertama. Ia pun melihat kaki yang putus dan terpental sampai flyover Kampung Melayu yang berjarak sekitar 5 meter dari tempat ledakan pertama.

"Kakinya ada yang pakai sepatu boots," tutur Sinaga.

Kendati begitu, menurutnya ledakan kedua tidak lebih kencang dari ledakan pertama. "Lebih kencang yang pertama ya sepertinya," katanya mengakhiri cerita.

Baca juga artikel terkait BOM KAMPUNG MELAYU atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Hukum
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Agung DH