Menuju konten utama
HUT PDI Perjuangan ke-50

Saat Megawati Ancam Pecat Kader Tak Ikuti Arahannya

Megawati tidak mau para kader PDIP tidak mendengarkan segala pesan yang disampaikannya.

Saat Megawati Ancam Pecat Kader Tak Ikuti Arahannya
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri (kanan) mengikuti pelantikan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10/2021). ANTARA FOTO/Setpres Lukas/hma/rwa.

tirto.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta para kader PDIP untuk meresapi segala pesannya. Ia tidak mau para kader PDIP justru tidak mendengarkan segala pesan yang disampaikannya alias budek.

"Jangan dong. Ini [pesan Megawati selaku Ketua Umum PDIP] harus masuk ke dalam hati kalian jangan hanya dengar pidato ibu tapi budek. Masukkan sini [tunjuk dada] kita ini bonding antara ini [hati] dan ini [pikiran]," kata Megawati saat membacakan pidato HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).

Megawati mengingatkan bahwa Tuhan yang memberikan mereka restu sehingga menjadi partai besar. Oleh karena itu, Megawati menegaskan bahwa ia tidak ragu untuk memecat kader yang tidak mengikuti arahan partai.

"Jadi kalau saya dengan segala hormat saya kalau ada anak buah yang sudah di dalam aturan partainya harus sampai tingkat pemecatan, ya saya teken. Jret. Jadi jangan bikin tangan ibu ini untuk membuat itu [pemecatan]," kata Megawati.

Megawati menambahkan, "Lah sekarang saya bikin aturan baru supaya ya sudah kalau kamu gitu mundur aja. Dia nggak mau".

Megawati pun bercerita kepada Jokowi yang juga hadir bahwa ia kerap menerima tumpukan gugatan dari kader kepadanya maupun sekjen kala itu, Pramono Anung. Gugatan tersebut berisi beragam keputusan partai yang ditentang kader.

"Padahal mereka benar-benar ada yang tidak menjalankan aturan partai, ada yang berkhianat dan lain sebagainya," kata Megawati.

Baca juga artikel terkait HUT PDIP atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto