tirto.id - Rusia dan Turki sepakat untuk memajukan pengiriman sistem pertahanan rudal S-400 ke Turki.
Hal itu disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam konferensi pers bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, Turki, Selasa (3/4/2018).
"Kami telah memutuskan untuk mempercepat pengiriman sistem tersebut," kata Putin, seperti dikutip The New York Times.
Pada bulan Desember lalu, kedua pemimpin tersebut sepakat soal pembelian sistem pertahanan rudal jarak jauh S-400 dari Rusia. Putin mengatakan Rusia akan memproduksi rudal S-400 dengan kecepatan yang melebihi dari yang telah direncanakan.
Terkait kesepakatan itu, Putin mengatakan hubungan kedua negara terus berkembang "selangkah demi selangkah."
Kedua pemimpin secara simbolis juga telah meluncurkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki, yang akan dibangun oleh Rusia di dekat pantai Mediterania di Akkuyu, seperti dikutip Antara.
Putin memuji proyek tersebut sebagai simbol kerja sama yang semakin meningkat antara Rusia dan Turki.
"Kami menghadapi tujuan ambisius meluncurkan reaktor pertama pada 2023 bertepatan dengan peringatan 100 tahun berdirinya Republik Turki," kata pemimpin Rusia itu, seperti dikutip The New York Times.
"Kami setuju dengan sahabat saya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, untuk melakukan segala yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu."
Erdogan mengatakan proyek pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki ini menelan biaya melebihi dari 20 miliar dolar AS. Akan tetapi apabila proyek ini selesai maka akan memenuhi sekitar 10 persen dari kebutuhan energi Turki.
Delegasi Rusia dan Turki bertemu pada Selasa untuk Dewan Kerja Sama Tingkat-Tinggi Turki-Rusia, yang dihadiri oleh presiden kedua negara dan beberapa menteri guna meningkatkan hubungan bilateral.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora