tirto.id - Nilai tukar (kurs) rupiah menguat 12 poin atau 0,08 persen menjadi Rp14.227 per dolar AS dalam transaksi antarbank di Jakarta Rabu (12/6/2019) pagi.
Penguatan rupiah terhadap dolar AS seiring adanya sinyal penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, Dederal Reserve (Fed).
Menurut Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsil, potensi melambatkan ekonomi AS menjadi fokus utama The Fed, dimana bank sentral AS mensinyalkan potensi turunnya suku bunga.
“Saat ini investor memperkirakan suku bunga The Fed akan turun pada pertemuan September, lebih awal dari perkiraan sebelumnya yaidur desember”, ucap Lana, dikutip dari Antara.
Indeks optimisme ekonomi AS sendiri menunjukkan perlambatan. The IBD /TIPP Economic Optimism Index untuk Juni tercatat 53,2 turun dari 58,6 Mei, dan jauh dibawah ekspetasi konsesus 59,2. Indeks tersebut menjadikannya sebagai angka terendah sejak Februari 2019.
Kosumen memperkirakan untuk prospek ekonomi bulan mendatang, ekonomi akan melambat terutama karena kebijakan pemerintah yang kurang efektif. Namun di sisi Personal Financial Outlook, konsumen memperkirakan ada perbaikan.
Sedangkan, jika dibandingkan dengan Cina, menurut Sistem Perdagangan Valuta Asing Cina, Kurs mata uang renminbi atau yuan, melemah dua poin menjadi 6,8932 terhadap dolar AS pada Rabu.
Turun atau naiknya kurs yuan terhadap AS disasarkan pada rata-rata tertimbang harga yang ditawarkan oleh pelaku pasar sebelum pembukaan pasar uang antarbank pada setiap hari kerja.
Kurs Dolar AS di Jakarta Berdasarkan Data Bank Indonesia:
29 Mei 2019 - Rp14.417
28 Mei 2019 - Rp14.380
27 Mei 2019 - Rp14.360
24 Mei 2019 - Rp14.451
23 Mei 2019 - Rp14.513
22 Mei 2019 - Rp14.488
21 Mei 2019 - Rp14.462
20 Mei 2019 - Rp14.478
17 Mei 2019 - Rp14.469
16 Mei 2019 - Rp14.458
15 Mei 2019 - Rp14.448
14 Mei 2019 - Rp14.444
13 Mei 2019 - Rp14.362
10 Mei 2019 - Rp14.347
9 Mei 2019 - Rp14.338
8 Mei 2019 - Rp14.305
Editor: Agung DH