tirto.id - Rumania akan memiliki perdana menteri perempuan pertama, seorang ekonom dari kalangan minoritas muslim di negeri itu.
Ketua Partai Sosial Demokrat, Livia Dragnea pada Rabu (21/12/2016) mengusulkan Sevil Shhaideh untuk menduduki jabatan perdana menteri tersebut.
Partai tersebut berhak mengajukan calon perdana menteri setelah berhasil memenangkan pemilu legislatif pada 11 Desember silam di Rumania.
Pengumuman pencalonan Sevil Shhaideh itu mengejutkan, karena selama ini anggota Partai Sosial Demokrat itu kurang populer di tengah masyarakat Rumania.
Shhaideh, perempuan berusia 52 tahun itu selama ini diketahui sebagai anggota partai tetapi bukan sebagai anggota legislatif dalam pemilu. Dia merupakan mantan menteri untuk pembangunan daerah selama enam bulan pada tahun 2015. Saat ini ia menjadi pejabat di kementerian pembangunan daerah.
Shhaideh menikah dengan pengusaha asal Suriah, Akram Shahida, pada 2011.
Sementara itu, Presiden Rumania, Klaus Lohannis telah berkonsultasi dengan para pemimpin politik terkait pencalonan tersebut, sebelum nanti disetujui parlemen. Jika disetujui, Shhaideh akan menjadi muslim pertama yang menjabat perdana menteri di negara itu.
Dragnea sendiri sebagai ketua umum partai telah dilarang menduduki jabatan itu menyusul dugaan telah melakukan kecurangan pemilu dan divonis hukuman percobaan sejak April lalu.
Kendati demikian, ia tetap akan menjabat sebagai ketua partai dan diharapkan akan memiliki pengaruh signifikan atas pemerintah yang dipimpin oleh Shhaideh ke depan.
"Jika ditunjuk, dia akan menjadi perdana menteri, tetapi tanggung jawab politik pertama-tama tetap dengan saya," kata Dragnea sebagaimana ditulis Al Arabiya, Kamis (22/12).
Dragnea juga memuji kemampuan Shhaideh dalam bidang administrasi publik serta sebagai pribadi yang bekerja keras dan loyal.
Partai Sosial Demokrat—yang berhaluan kiri—menang mudah dalam pemilihan parlemen 11 lalu, tapi tidak menjadi partai mayoritas di parleman oleh karena itu kemungkinan besar akan berkoalisi dengan partai-partai kecil saat menjalankan pemerintahan Rumania ke depan.