Menuju konten utama

RSUD Mataram Tunda Vaksinasi Massal karena Tiada Stok Vaksin

Dirut RSUD Kota Mataram menilai sistem birokrasi untuk mendapatkan vaksin COVID-19 terlalu berbelit.

RSUD Mataram Tunda Vaksinasi Massal karena Tiada Stok Vaksin
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) didampingi President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata (kedua kiri) menyaksikan penyuntikan vaksin COVID-19 kepada pekerja sektor publik transportasi jalur Drive-Thru di Sport Jabar Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/3/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.

tirto.id - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram dr H Lalu Herman Mahaputra mengatakan rencana kegiatan vaksinasi COVID-19 secara massal untuk lanjut usia (lansia) dan pekerja pelayanan publik ditunda karena terkendala stok vaksin.

"Kalau tidak ada vaksin, kami tidak bisa bergerak karena itu amunisi utama kami. Sedangkan untuk vaksinator dan petugas lainnya sudah siap," kata Herman kepada sejumlah wartawan di Mataram, Senin (22/3/2021) dilansir dari Antara.

Sebelumnya pihak RSUD Kota Mataram berencana akan memberikan pelayanan vaksinasi COVID-19 bagi kalangan lansia dan pekerja pelayanan publik pada sejumlah fasilitas umum seperti di mal, pasar tradisional dan titik-titik strategis yang menjadi pusat keramaian lainnya di Kota Mataram, bekerja sama dengan Polresta Mataram.

"Akan tetapi, rencana kita itu terpaksa harus pending karena kami tidak punya stok vaksin COVID-19. Permintaan vaksin kita belum ada jawaban dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB," tegasnya.

Untuk kebutuhan vaksin, katanya, RSUD Mataram meminta langsung ke Dinkes Provinsi NTB. Pasalnya, stok yang didistribusikan ke Dinkes Kota Mataram, merupakan kuota untuk di 11 puskesmas.

"Semestinya, kami diberikan juga alokasi vaksin khusus agar kami bisa mendukung kegiatan vaksinasi COVID-19. Kami ingin para pekerja pelayanan publik ini juga mendapat prioritas," katanya.

Dokter Jack begitu dia akrab disapa, menilai sistem birokrasi untuk mendapatkan vaksin COVID-19 terlalu berbelit dan semestinya disederhanakan agar vaksinasi bisa dilaksanakan secara maksimal.

Dia mengatakan di Mataram masih banyak pekerja pelayanan publik yang mestinya menjadi prioritas seperti ojek, sopir taksi, sopir kendaraan online, pelaku pariwisata dan lainnya.

"Sebenarnya, merekalah yang harus mendapatkan prioritas karena setiap hari melakukan interaksi dengan orang banyak," katanya.

Terkait dengan itu, untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 secara massal, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan NTB dan pihak terkait terutama untuk penyediaan stok vaksin.

"Besok (Selasa 23/3), kami akan rapat lagi dengan Dinas Kesehatan NTB dan pihak terkait lainnya. Harapannya, kami bisa diberikan stok vaksin agar kegiatan vaksin massal bisa dilaksanakan," katanya.

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto