Menuju konten utama

Roy Suryo Bantah Demokrat Terlambat Berkoalisi dengan Prabowo

Partai Demokrat secara serius menyatakan kesediaannya untuk mengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.

Roy Suryo Bantah Demokrat Terlambat Berkoalisi dengan Prabowo
Roy Suryo. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Wakil Ketua Umum DPP Demokrat Roy Suryo membantah apabila Partai Demokrat dinilai terlambat bergabung dengan koalisi partai pendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Menurut Roy, Partai Demokrat secara serius menyatakan kesediaannya untuk mengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Ia pun mengaku tidak mempermasalahkan apabila di tengah masyarakat lantas muncul anggapan adanya polemik di antara Partai Demokrat dengan koalisi partai pendukung.

“Kalau kemudian ada riak-riak kecil itu nggak masalah, karena ini politik. Dari sifat kehati-hatian kami itu memang lantas muncul anggapan bahwa kami terlambat atau tidak cepat,” ungkap Roy di kawasan Cikini, Jakarta pada Sabtu (11/8/2018).

Lebih lanjut, Roy menyatakan sikap kehati-hatian partai itu sejalan dengan sifat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang memang penuh perhitungan.

“Dari dulu Pak SBY merupakan orang yang cermat dan tidak grasah-grusuh,” kata Roy lagi.

Terkait Partai Demokrat yang baru menggelar rapat majelis tinggi pada Jumat (10/8/2018) pagi, Roy menyebutkan bahwa rencana tersebut sudah direncanakan dari jauh-jauh hari. Ia mengatakan rapat yang bertujuan untuk menentukan arah dukungan Partai Demokrat itu bukan baru dilaksanakan karena partai gamang hendak ikut siapa.

“Tidak ada terlambat, karena sudah sejak lama rapat itu direncanakan berlangsung pada 10 Agustus pukul 08.00 WIB. Kami dengan di Kertanegara selalu kontak-kontakkan. Kami jawab, baru sidang besok pagi, tidak mungkin dimajukan ke malam harinya,” jelas Roy.

Adapun Roy tak menampik apabila Partai Demokrat sempat kaget saat Prabowo-Sandiaga mendeklarasikan pencalonannya pada Kamis (9/8/2018) malam. Akan tetapi, Roy melihat hal itu harus dilakukan menyusul deklarasi pencalonan Jokowi-Ma’ruf Amin pada sore harinya.

Posisi Partai Demokrat sendiri memang sempat dikabarkan terombang-ambing menyusul cuitan politikus Andi Arief yang menyatakan Sandiaga Uno memberikan mahar masing-masing senilai Rp500 miliar kepada PKS dan PAN. Tak hanya itu, Andi Arief juga menyebut Prabowo sebagai jenderal “kardus”.

Roy pun menegaskan bahwa cuitan tersebut tak lantas memengaruhi bergabungnya Partai Demokrat ke dalam jajaran partai pendukung Prabowo-Sandiaga. Salah satu bukti bahwa hubungan keduanya baik-baik ialah saat Agus Harimurti Yudhoyono yang sebelumnya disebut-sebut bakal menjadi cawapres, hadir di KPU saat pendaftaran Prabowo-Sandiaga.

demokrat

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Politik
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yantina Debora