tirto.id - Wakil Ketua Umum DPP Demokrat Roy Suryo menyebutkan polemik yang muncul karena cuitan politikus Partai Demokrat Andi Arief sudah selesai. Menurut Roy, Partai Demokrat secara institusi telah menganggap masalah itu beres serta menegaskan dukungannya terhadap pencalonan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Salah satu bukti bahwa hubungan itu telah membaik ialah turut hadirnya para petinggi Partai Demokrat ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta pada Jumat (10/8/2018) kemarin saat pendaftaran bakal calon capres-cawapres.
“Sudah clear. Karena kalau tidak clear, Partai Demokrat tidak datang ke KPU,” kata Roy di kawasan Cikini, Jakarta pada Sabtu (11/8/2018).
Roy sendiri enggan berkomentar lebih banyak mengenai maksud dari cuitan Andi Arief tersebut. Ia menilai akan lebih bijak apabila Andi Arief sendiri yang menjelaskan maksudnya.
“Secara institusi, sudah tidak masalah. Tapi kalau tudingan itu lantas dipermasalahkan secara individu, saya persilakan. Karena ini negara hukum,” ucap Roy.
Tanpa tedeng aling-aling, Andi Arief sempat menyebut Prabowo sebagai jenderal “kardus”. Istilah “kardus” sendiri merupakan ungkapan khas aktivis era 1990-an yang berarti tidak punya otak atau bodoh.
Senada dengan Roy, Ketua DPP Gerindra Habiburokhman juga menekankan bahwa masalah yang disebabkan tudingan Andi Arief itu sudah selesai. Habiburokhman sendiri mengklaim Andi Arief merupakan teman baiknya, dan istilah “kardus” memang biasa mereka gunakan sebagai sesama aktivis 1998.
Habiburokhman mengatakan koalisi partai pendukung Prabowo pun telah menyambut baik Partai Demokrat untuk bergabung. Apabila masih ada yang perlu diklarifikasi dari cuitan tersebut sekalipun, Habiburokhman tidak menampik adanya kemungkinan untuk dilakukannya pertemuan internal.
“Saya pikir soal kardus versus baper ini sudah selesai. Sekarang sudah ada pasangan Prabowo-Sandiaga. Kemarin Mas AHY [Agus Harimurti Yudhoyono], Mas Hinca [Hinca Panjaitan], dan Mas Ibas [Edhie Baskoro Yudhoyono] juga hadir di KPU, mereka sangat welcome,” ucap Habiburokhman.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Maya Saputri
