tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi pernyataan Ketua PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menyebut Jakarta kini merupakan kota yang amburadul lantaran tak masuk dalam tiga besar Kota Mahasiswa Terbaik 2020 versi Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Riza membalas pernyataan Megawati itu dengan memamerkan segudang prestasi yang pernah diraih oleh Provinsi DKI Jakarta selama kepemimpinan Anies Baswedan.
"Alhamdulillah tiga tahun ini kami dapat WTP [Wajar tanpa pengecualian] dari BPK [Badan Pemeriksa Keuangan], dan dua tahun berturut-turut, sebelumnya runner up. Tahun ini kami menang dari transportasi, pengelolaan transportasi terbaik di dunia," kata Riza di Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (13/11/2020).
Penghargaan transportasi yang dimaksud Riza adalah penghargaan Suistanable Transport Award (STA) atas program integrasi antarmoda transportasi publik. Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang meraih penghargaan ini.
"Kami punya aplikasi yang dapat award, Jakarta sebagai kota 'Smart City'. Alhamdulillah kami perbaiki. Sekarang jaringan internet, wifi lebih dari 5.000," terang Riza.
Politikus Partai Gerindra ini mengapresiasi setiap penilaian yang disampaikan warga DKI Jakarta, baik itu apresiasi positif maupun negatif.
Riza pun menganggap pernyataan Megawati sebagai motivasi dan inspirasi bagi Pemprov DKI bekerja lebih baik lagi ke depan.
"Kami Pemprov DKI tugasnya bekerja sebagaimana disampaikan Pak Presiden. Masukan, saran, kritik yang konstruktif kami terima, pahami dalam rangka menginspirasi, motivasi kami agar bekerja lebih baik lagi. Saran dari Bu Mega sangat berarti bagi kami untuk meningkatkan," tuturnya.
Berdasarkan hasil riset tim UNJ, DKI Jakarta berada di peringkat ke enam dengan skor 10. Sementara peringkat pertama adalah Semarang dengan skor 17, diikuti Solo dan Surabaya dengan skor 15. Hasil riset ini lah yang membuat Megawati menilai Jakarta kini amburadul.
"Persoalannya, sekarang saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul, karena apa, ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," kata Mega saat berbicara dalam acara Dialog Kebangsaan: Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial yang disiarkan secara daring, Selasa (10/11).
Megawati memang tak menyebut langsung nama Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, Megawati membandingkan Jakarta dengan tiga kota yang meraih penghargaan yakni Kota Semarang, Kota Solo, dan Kota Surabaya. Tiga kota tersebut kini dipimpin kepala daerah yang merupakan kader PDIP.
"Terima kasih yang jadi peringkat kesatu, kedua, dan ketiga, Semarang, Solo, Surabaya, itu adalah anak-anak dari partai saya," kata Megawati.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto