tirto.id - Ridwan Kamil dalam debat publik pertama kandidat Pilgub Jawa Barat berlangsung di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Senin (12/3/2018) menyampaikan bahwa mereka mendukung konsep yang memberdayakan perempuan.
"Perempuan adalah pelanjut keberadaban nomor satu yang harus kita muliakan," kata Ridwan Kamil dalam sesi keempat, menjawab pertanyaan dari paslon nomor tiga, Sudrajat-Ahmad Syaiku.
Terkait strategi dan kebijakan permasalahan perempuan, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa kota Bandung sangat memberikan ruang untuk perempuan. Emil menjabarkan bahwa kepala-kepala dinas di Kota Bandung lebih dari 30% adalah perempuan. Menurut Emil, jumlah ini lebih dari yang disarankan.
Selain itu, Emil juga menjelaskan bahwa pemerintah juga mempunyai kredit tanpa bunga dan anjungan, dan 70% di antaranya adalah untuk perempuan. Ia juga menambahkan bahwa program-programnya juga menyasar pada lansia-lansia yang mayoritas perempuan.
"Tidak ada ridha Allah, kecuali dari ridha orangtua, terutama ibu. Oleh karena itu, kami mempunyai program perlindungan anak-anak, perempuan, orangtua, sampai lansia," tutur Emil.
Emil juga menyampaikan bahwa kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang mendengarkan masyarakat. Oleh karenanya jika ada kebutuhan-kebutuhan perempuan yang belum terpenuhi, negara wajib turun tangan.
Debat Pilgub Jabar 2018 ini diikuti empat pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, TB Hasanuddin-Anton Chaliyan, Sudrajat-Ahmad Syaiku, dan Dedy Miswar-Dedi Mulyadi.
Debat ini dibagi dalam enam sesi, yaitu pemaparan visi misi, penyampaian pertanyaan oleh moderator, tanya jawab pasangan calon, tanya jawab pasangan calon, pertunjukan kesenian tim sukses pasangan calon, dan tanya jawab yang diakhiri pernyataan penutup oleh pasangan calon.
Debat publik yang disiarkan langsung oleh Kompas TV ini dimoderatori oleh Rosianna Silalahi.
KPU Provinsi Jawa barat menuturkan materi Debat Kandidat Pertama Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 di Gedung Sabuga, Senin (12/3/2018) telah disusun oleh 18 pakar dan guru besar dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat.
Tim perumus merupakan para guru besar dan dosen senior lintas keilmuan dan keahlian dari kampus ternama di Jabar yakni IPB, Unpar, Unisba, UI, UPI, Unpad, dan UIN SGD.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani