Menuju konten utama

Review Drama Ruler: Master of the Mask, Tentang Raja Bertopeng

Ruler: Master of the Mask menceritakan kisah di era Kerajaan Joseon tahun 1700-an.

Review Drama Ruler: Master of the Mask, Tentang Raja Bertopeng
YOO SEUNG HO. Instagram/YOO SEUNG HO (유승호) 🇮🇩

tirto.id - Drama Korea Ruler: Master of the Mask atau The Emperor: Owner of the Mask adalah drama karya penulis Park Hye Jin dan Jung Hae Ri. Mereka bekerja sama dengan sutradara Noh Do Cheol dan Park Won Gook.

Drama bergenre sejarah, politik dan romantis ini terdiri dari 40 episode dengan durasi masing-masing episode sekitar 35 menit dan tayang di MBC pada 2017 lalu.

Ruler: Master of the Mask menceritakan rangkaian kisah yang rumit dengan latar belakang era Kerajaan Joseon tahun 1700-an.

Drama kolosal ini menceritakan tentang adanya beberapa sumber mata air yang tidak mengering bahkan di musim yang paling kering dan kemarau. Setiap sumber mata air ini sepenuhnya dimiliki oleh suatu kelompok tertentu. Putra Mahkota Yi Sun (Yoo Seung Ho) dan para kelompok ini akhirnya terlibat dalam sebuah 'perang' demi memperebutkan sumber mata air tersebut. Drama ini juga mempertanyakan hal apa yang paling penting dalam kehidupan dan mendebatkan bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa dibeli oleh uang. Terlebih lagi, kisah cinta antara Yi Sun dan Han Ga Eun (Kim So Hyun) juga ingin memperlihatkan bagaimana cara untuk menaklukan rasa takut akan terluka dan melangkah menuju cinta mereka.

Baca selengkapnya di artikel "Daftar Drakor Kolosal di VIU yang Bisa Ditonton Saat Isolasi Corona", https://tirto.id/ePJF

Drama kolosal ini menceritakan tentang adanya beberapa sumber mata air yang tidak mengering bahkan di musim yang paling kering dan kemarau. Setiap sumber mata air ini sepenuhnya dimiliki oleh suatu kelompok tertentu. Putra Mahkota Yi Sun (Yoo Seung Ho) dan para kelompok ini akhirnya terlibat dalam sebuah 'perang' demi memperebutkan sumber mata air tersebut. Drama ini juga mempertanyakan hal apa yang paling penting dalam kehidupan dan mendebatkan bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa dibeli oleh uang. Terlebih lagi, kisah cinta antara Yi Sun dan Han Ga Eun (Kim So Hyun) juga ingin memperlihatkan bagaimana cara untuk menaklukan rasa takut akan terluka dan melangkah menuju cinta mereka.

Baca selengkapnya di artikel "Daftar Drakor Kolosal di VIU yang Bisa Ditonton Saat Isolasi Corona", https://tirto.id/ePJF

Drama kolosal ini menceritakan tentang adanya beberapa sumber mata air yang tidak mengering bahkan di musim yang paling kering dan kemarau. Setiap sumber mata air ini sepenuhnya dimiliki oleh suatu kelompok tertentu. Putra Mahkota Yi Sun (Yoo Seung Ho) dan para kelompok ini akhirnya terlibat dalam sebuah 'perang' demi memperebutkan sumber mata air tersebut. Drama ini juga mempertanyakan hal apa yang paling penting dalam kehidupan dan mendebatkan bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa dibeli oleh uang. Terlebih lagi, kisah cinta antara Yi Sun dan Han Ga Eun (Kim So Hyun) juga ingin memperlihatkan bagaimana cara untuk menaklukan rasa takut akan terluka dan melangkah menuju cinta mereka.

Baca selengkapnya di artikel "Daftar Drakor Kolosal di VIU yang Bisa Ditonton Saat Isolasi Corona", https://tirto.id/ePJF

Drama kolosal ini menceritakan tentang adanya beberapa sumber mata air yang tidak mengering bahkan di musim yang paling kering dan kemarau. Setiap sumber mata air ini sepenuhnya dimiliki oleh suatu kelompok tertentu. Putra Mahkota Yi Sun (Yoo Seung Ho) dan para kelompok ini akhirnya terlibat dalam sebuah 'perang' demi memperebutkan sumber mata air tersebut. Drama ini juga mempertanyakan hal apa yang paling penting dalam kehidupan dan mendebatkan bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa dibeli oleh uang. Terlebih lagi, kisah cinta antara Yi Sun dan Han Ga Eun (Kim So Hyun) juga ingin memperlihatkan bagaimana cara untuk menaklukan rasa takut akan terluka dan melangkah menuju cinta mereka.

Baca selengkapnya di artikel "Daftar Drakor Kolosal di VIU yang Bisa Ditonton Saat Isolasi Corona", https://tirto.id/ePJF

Drama kolosal ini menceritakan tentang adanya beberapa sumber mata air yang tidak mengering bahkan di musim yang paling kering dan kemarau. Setiap sumber mata air ini sepenuhnya dimiliki oleh suatu kelompok tertentu. Putra Mahkota Yi Sun (Yoo Seung Ho) dan para kelompok ini akhirnya terlibat dalam sebuah 'perang' demi memperebutkan sumber mata air tersebut. Drama ini juga mempertanyakan hal apa yang paling penting dalam kehidupan dan mendebatkan bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa dibeli oleh uang. Terlebih lagi, kisah cinta antara Yi Sun dan Han Ga Eun (Kim So Hyun) juga ingin memperlihatkan bagaimana cara untuk menaklukan rasa takut akan terluka dan melangkah menuju cinta mereka.

Baca selengkapnya di artikel "Daftar Drakor Kolosal di VIU yang Bisa Ditonton Saat Isolasi Corona", https://tirto.id/ePJFj

Diawali dengan sejarah hubungan Sang Raja Joseon dengan pimpinan kelompok Pyunsoo, Dae Mok (Heo Jun Ho). Raja memperoleh kekuasaannya dengan bantuan Dae Mok. Maka dari itu, semua kendali kerajaan dilakukan oleh Dae Mok melalui tangan Raja.

Raja memberikan tanggung jawab kepada kelompok Pyunsoo untuk mengelola pasokan air di seluruh Joseon dan beberapa bidang lainnya. Namun, kelompok Pyunsoo ingin membuat rakyat menderita dengan diharuskannya memberikan sejumlah uang yang tak masuk akal untuk seember air saja.

Raja tak bisa berbuat apa-apa akan hal ini dikarenakan ia telah mengikuti ritual Dae Mok. Dengan mengonsumsi pil dari bunga Poppi.

Sekali mengkonsumsi pil itu, maka orang itu harus tetap mengkonsumsinya. Jika tidak, racun yang telah menumpuk di dalam tubuh seseorang akan menyebar sekaligus dan orang itu akan mati.

Melihat hal itu, Raja tak ingin Putra Mahkota Lee Sun (Yoo Seung Hoo) berakhir sama dengan dirinya. Itulah alasan mengapa Lee Sun harus selalu memakai topeng agar tak dikenali siapa pun termasuk Dae Mok.

Semakin bertambahnya usia, Lee Sun mempertanyakan identitasnya seiring dengan jiwa kepemimpinannya yang mulai tumbuh.

Ia mengetahui rahasia kelam yang dialami ayahnya. Hal ini membuat Putra Mahkota Lee Sun bergerak untuk melawan Dae Mok dan kelompoknya.

Akhirnya Lee Sun memutuskan untuk keluar dari kerajaan secara diam-diam untuk mengetahui rakyatnya dengan segala permasalahan yang ada.

Di sinilah Putra Mahkota bertemu dengan cinta pertamanya, Han Ga Eun (Kim So Hyun). Sang Pangeran juga bertemu teman yang bernama sama seperti dirinya, Lee Sun (Kim Myung Soo).

Cinta segitiga hadir di antara mereka. Ditambah dengan cucu Dae Mok yang bernama Kim Hwa Goon (Yoon So Hee) yang menaruh hati kepada Sang Putra Mahkota.

Sementara, untuk mengelabui Dae Mok, tiba-tiba saja Lee Sun diutus untuk menjadi Raja menggantikan Putra Mahkota. Tentu saja, hal itu dilakukan untuk melindungi Lee Sun yang asli.

Dalam drama ini, penonton akan disuguhkan dengan perjuangan yang sangat kuat dari sosok-sosok pemimpin ini.

Mulai dari Putra Mahkota Lee sun yang mempertaruhkan nyawanya demi ayah dan rakyatnya, Ga Eun yang turut membantu Lee Sun dalam menyelesaikan permasalahan, hingga Raja palsu yang berjuang mencari keadilan demi ayahnya yang dibunuh oleh Dae Mok.

Selain itu, penonton juga akan disuguhi dengan perjuangan cinta yang tulus dari Hwa Goon untuk Sang Putra Mahkota. Meski ia tahu, kakeknya sangat membenci keluarga kerajaan.

Tak hanya itu, drama ini juga mempertanyakan hal apa yang paling penting dalam kehidupan dan mendebatkan bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa dibeli oleh uang.

Terlebih lagi, kisah cinta antara Lee Sun dan Han Ga Eun juga ingin memperlihatkan bagaimana cara untuk

menaklukan rasa takut akan terluka dan melangkah menuju cinta mereka.

Performa Rules: Master of the Mask juga dinilai bagus karena ratingnya yang selalu meningkat di setiap episode.

Belum lagi, drama ini juga berhasil memboyong sejumlah penghargaan dalam MBC Drama Awards 2017. Di antaranya adalah Best Actor (Yoo Seung Ho), Best Supporting Actress (Kim Sun Kyung), Best Hardship Character (Kim Myung Soo), Most Popular Actor (Kim Myung Soo), dan Most Popular Actress (Kim So Hyun).

Baca juga artikel terkait RULES atau tulisan lainnya dari Ita Kunnisa Aniyavi

tirto.id - Film
Kontributor: Ita Kunnisa Aniyavi
Penulis: Ita Kunnisa Aniyavi
Editor: Maria Ulfa