tirto.id - Film Forest Gump, yang diperankan oleh Tom Hanks, pertama kali dirilis pada 16 Juli 1994 di Amerika Serikat. Meskipun sudah dirilis lebih dari dua dekade lalu, film itu tetap masih menarik untuk ditonton kembali.
Film garapan sutradara Robert Zemeckis itu bergenre drama komedi romantis yang diangkat dari novel berjudul sama karya Winston Groom. Film ini sukses menarik perhatian khalayak dan memenangkan banyak sekali penghargaan.
Berkat aktingnya yang memukau, melalui film ini, Tom Hanks berhasil membawa Piala Oscar sebagai aktor terbaik. Totalnya, Forrest Gump berhasil meraih 13 nominasi Academy Awards dan memenangkan enam di antaranya, termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik dan Aktor Terbaik.
Situs IMDb memberi skor untuk Forrest Gump dengan angka 8,8 dari 10 (sebanyak 1.765.163 penonton). Sementara situs Rotten Tomatoes memberikan angka 95 persen dari 100 persen (total 1,244,237 user).
Sinopsis film Forrest Gump
Film ini menceritakan tentang seorang pria yang ber-IQ di bawah rata-rata bernama, Forrest Gump (Tom Hanks), yang dibesarkan oleh ibunya dengan penuh cinta. Forrest sering dirundung oleh teman-temannya sejak kecil, diperlakukan sebagai orang bodoh, hingga diklaim sebagai anak yang tidak bisa apa-apa oleh dokter dan kepala sekolah. Namun di balik kekurangannya, banyak kelebihan yang menjadikan Forrest sosok yang sangat dicintai oleh orang-orang sekitarnya.
Pada hari pertama sekolahnya, ia bertemu dengan Jenny, satu-satunya teman yang tak merundungnya. Rumahnya dekat dengan rumah Forrest dan akhirnya mereka menjadi sahabat sampai mereka tumbuh dewasa.
Dengan keterbatasannya, Forrest mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena kemampuannya dalam berlari (kemampuan ini diperoleh saat dia dikejar temannya menggunakan mobil setiap pulang sekolah). Dia masuk ke football club dan memenangkan beberapa penghargaan.
Ketika lulus kuliah, ia mendaftar masuk ke militer dan dikirim ke Vietnam. Di sana, ia bertemu dengan seorang pria kulit hitam bernama, Bubba, yang kemudian menjadi sahabatnya. Bubba meyakinkan Forrest untuk ikut dalam bisnis udang bersamanya setelah perang usai.
Forrest menjadi seorang yang sangat berjasa dalam peletonnya dengan kemampuan lari cepatnya. Ia menjadi penyelamat banyak tentara yang terluka dan juga menolong komandannya, sehingga dia menerima Medali Kehormatan Kongres atas kepahlawanannya. Namun dia kehilangan sahabatnya, Bubba, yang terluka parah sehingga tidak berhasil diselamatkan.
Saat penyembuhan dari tembakan peluru yang bersarang di bokongnya, ia menemukan kemampuan terpendamnya dalam pingpong. Ia pun menjadi atlet tenis meja yang terkenal dan membawa negaranya ke ajang internasional dalam sebuah pertandingan melawan tim Tiongkok.
Forrest Gump dewasa menghabiskan waktunya untuk melakukan pencarian teman kecil perempuannya yang hilang, Jenny. Ia juga mengeluarkan uang tabungannya untuk membeli kapal penangkap udang seperti yang dijanjikannya pada Bubba.
Pada awalnya, usahanya selalu gagal, tetapi dengan kerja keras dan pantang menyerah dia selalu berusaha. Komandannya yang telah pensiun karena cacat, bergabung bersama Forrest untuk berjuang di bisnis penangkapan udang itu. Akhirnya mereka pun menjadi orang yang sukses dan mampu untuk membiayai keluarga Bubba.
Suatu hari, Jenny kembali dan menemui Forrest. Forrest pun melamarnya, namun Jenny menolak (dengan alasan yang tak diketahui). Tetapi Jenny juga mencintai Forrest dan membuktikan cintanya dengan tidur bersamanya. Di pagi buta, Jenny kembali meninggalkan Forrest.
Lari dan Berlari
Mengetahui hal itu, Forrest merasa sangat sedih dan memilih untuk melakukan perjalanan. Ia berlari mengelilingi Amerika Serikat, selama lebih dari tiga setengah tahun. Ia pun terkenal di televisi dan surat kabar.
Suatu hari ia mendapatkan surat dari Jenny, yang melihatnya sedang berlari di tayangan televisi. Jenny memintanya untuk datang ke rumahnya. Setelah sekian lama berpisah, akhirnya mereka bertemu. Jenny mengenalkan seorang anak laki-laki kecil padanya, yang ternyata itu adalah anak mereka. Dipertemuan itu juga, Jenny memberitahu Forrest bahwa ia sedang sakit karena virus (kemungkinan AIDS).
Ketiganya kemudian kembali ke Greenbow, Alabama. Jenny dan Forrest akhirnya menikah, tetapi tak lama kemudian Jenny meninggal dunia. Dan Forrest merawat anaknya dengan sangat baik. Anaknya yang diberi nama sama dengan Forrest dan ia menjadi anak yang sangat cerdas. Sesekali Forrest mengunjungi Jenny yang dimakamkan di bawah pohon, tempat bermain mereka waktu kecil.
Adegan film ditutup dengan Forrest yang mengantarkan anaknya ke bus sekolah. Dan senyum bahagia menghiasi wajahnya.
Film ini menarik untuk ditonton, terutama pelajaran nilai moral dari segi sosial dan psikologis dari para tokoh. Misalnya, cara komandan menghadapi stres dan putus asa karena cacat setelah berperang dan menjadi seorang pengemis. Atau Jenny yang mendapatkan sifat buruknya dari didikan yang salah dari orang tuanya.
Sosok Forrest Gump juga menghadirkan imajinasi yang berbeda terhadap penontonnya. Sebab, di balik semua kekurangan, seseorang pasti memiliki banyak kelebihan yang membuatnya berbeda dari yang lainnya. Di sisi lain, Forrest Gump juga mengajarkan bahwa seseorang pasti memiliki takdirnya masing-masing.
“Saya tidak tahu apakah kita masing-masing memiliki takdir atau apakah kita semua hanya mengambang secara kebetulan, seperti angin sepoi-sepoi. Tapi saya pikir mungkin keduanya."— Forrest Gump.
Perkataan Mrs. Gump, Ibu Forrest, juga masih terngiang di telinga bahwa: “Hidup itu seperti sekotak coklat. Kamu tidak pernah tahu apa yang akan kamu dapatkan.”
Penulis: Ita Kunnisa Aniyavi
Editor: Alexander Haryanto