Menuju konten utama

Rencana Impor Beras 2 Juta Ton, DPR: Mengganggu Semangat Petani

DPR mempertayakan langkah Bapanas yang menugaskan Perum Bulog untuk melakukan impor 2 juta ton beras di sepanjang 2023 ini.

Rencana Impor Beras 2 Juta Ton, DPR: Mengganggu Semangat Petani
Petani memanen padi merah saat panen raya di persawahan Jatiluwih, Tabanan, Bali, Kamis (3/6/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.

tirto.id - Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan mempertanyakan langkah Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menugaskan Perum Bulog untuk melakukan impor 2 juta ton beras di sepanjang 2023 ini. Termasuk 500 ribu ton beras impor yang harus segera direalisasikan.

“Kami minta pemerintah jangan lakukan impor saat panen raya. Itu menjadi berita buruk dan akan mengganggu semangat para petani,” ungkap Daniel saat mengikuti rapat kerja dengan Menteri Pertanian, Dirut Perum Bulog Budi Waseso, Dirut ID Food dan Bapanas di Ruang Komisi IV, Senayan, Jakarta, dikutip Selasa (28/3/2023).

Legislator Fraksi PKB itu merasa heran dengan langkah Bapanas yang menugaskan Perum Bulog melakukan impor. Sebab, hal itu tidak selaras dengan penjelasan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang menyatakan optimis hasil produksi beras Indonesia bulan ini sampai Mei karena adanya panen raya.

"Yang menjadi pertanyaan besar adalah kenapa dalam situasi panen raya dan optimisme malah pemerintah berencana melakukan impor. paradoks ini mohon dijelaskan," tegasnya.

Padahal Mentan Syahrul mengungkapkan ada kenaikan baik dari sisi produksi maupun luas lahan panen. Syahrul mengatakan pada tahun 2023 potensi luas panen selama Januari ke April sebanyak 4,51 juta hektare, meningkat 2,13 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.

Sedangkan dari sisi produksi padi atau gabah kering giling (GKG) sebanyak 23,94 juta ton atau meningkat 0,53 persen, dan produksi beras sebanyak 13,79 juta ton atau meningkat 0,56 persen. Sementara itu, selama tahun 2022 produksi beras naik 0,15 juta ton atau naik 0,29 persen dibandingkan tahun 2021.

Dia merinci dari produksi tahun 2021 sebesar 31,36 juta ton menjadi 31,54 juta ton di 2022 silam. Jika konsumsi beras sebesar 30,20 juta ton, maka terdapat surplus sebesar 1,3 juta ton.

"Dengan memperhatikan kondisi tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri menghadapi bulan Ramadhan dan hari raya Idulfitri relatif aman," ungkap Syahrul dalam rapat tersebut.

Baca juga artikel terkait PERUM BULOG atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin