tirto.id - Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi pada 2021 mencapai Rp901 triliun. Pada pencatatan tersebut, realisasi investasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 447,0 triliun atau setara 49,6 persen. Sementara realisasi dari penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp454 triliun atau setara 50,4 persen.
Singapura menjadi negara penyumbang PMA tertinggi di 2021, yaitu mencapai $9,4 miliar atau setara 30,2 persen, Hongkong $4,6 miliar atau setara 14,8 persen, Cina $3,2 miliar atau setara 10,2 persen, Amerika Serikat $2,5 miliar atau setara 8,2 persen dan Jepang $2,3 miliar atau setara 7,3 persen.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjelaskan, realisasi penanaman investasi di luar pulau Jawa lebih tinggi yaitu mencapai Rp468,2 triliun atau setara 52 persen. Sementara realisasi di pulau Jawa hanya Rp432,8 triliun atau 48 persen.
"Artinya kita melampaui target presiden. Alhamdullilah, saya berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung," kata Bahlil, Kamis (27/1/2022).
Adapun dalam bahan paparan, berdasarkan sektor investasi banyak masuk ke indusri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan total Rp117,5 triliun atau sekitar 13 persen dari total penyerapan realisasi investasi di di sepanjang 2021. Kemudian ada pula sektor perumahan, kawasan industrI dan perkantoran yang menyerap total Rp117,5 triliun atau sekitar 13 persen.
Kemudian ada sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan realisasi Rp107,4 triliun atau setara 11,9 persen. Kemudian ada pula listrik gas dan air sebesar Rp81,6 triliun dan pertambangan Rp81,2 triliun.
Dari Januari sampai Desember 2021, realisasi investasi Jawa Barat mencapai Rp136,1 triliun atau tumbuh 15,1 persen. Sementara itu, DKI Jakarta menempati posisi kedua dengan realisasi investasi Rp103,7 triliun.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri