tirto.id - Antoine Griezmann mengaku senang dengan pertemuan Perancis vs Uruguay di babak perempat final Piala Dunia 2018. Pasalnya, penyerang Atletico Madrid tersebut akan berjumpa dengan dua rekan setimnya di level klub, Diego Godin dan Jose Maria Gimenez.
“Saya sangat bahagia akan menghadapi mereka. Saya punya banyak teman di sana, Uruguay sudah seperti negara kedua saya. Diego Godin adalah wali baptis anak perempuan saya. Saya senang mereka lolos ke babak berikutnya,” ujar Antoine Griezmann dikutip FIFA.
Di babak 16 besar Piala Dunia 2018, Perancis berhasil mengalahkan Argentina dalam laga yang digelar di Kazan Arena, Sabtu (30/06/2018) dengan skor 4-3. Sementara itu, Uruguay berhak lolos ke babak 8 besar setelah berhasil mengandaskan perlawanan Portugal, 2-1.
Pertemuan antara Perancis dan Uruguay terakhir kali terjadi pada 2013 dalam ajang uji coba. Saat itu, Uruguay menang dengan skor 1-0 lewat gol yang diciptakan oleh Luis Suarez. Sedangkan pertemuan terakhir kedua tim di ajang Piala Dunia terjadi pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan yang berakhir 0-0.
Griezmann sendiri berpengalaman membobol gawang dari negara-negara Amerika Selatan. Selain satu golnya saat berhadapan dengan Argentina di babak 16 besar, ia juga menorehkan gol saat timnya menghancurkan Paraguay di laga uji coba pada Juni 2017. Saat itu Les Blues berhasil menang 5 gol tanpa balas.
Perancis tidak terkalahkan di sembilan laga terakhir mereka di Piala Dunia menghadapi wakil dari Amerika Selatan sejak kalah dari Argentina pada Piala Dunia 1978, dengan rincian 5 kali menang dan 4 kali seri.
Namun, berjumpa Uruguay tidak akan mudah mengingat tim asuhan Oscar Tabarez selalu menang dalam 7 pertandingan terakhir. Uruguay mengalami kekalahan terakhirnya pada November 2017 saat bersua Austria dalam laga uji coba dengan skor 2-1.
Kedua tim akan bertanding di babak perempat final Piala Dunia 2018 yang akan digelar di Stadion Nizhny Novgorod Jumat (06/07/2018). Pemenang laga ini akan melaju ke semifinal dan berhadapan dengan pemenang antara Brasil vs Belgia.
Editor: Hendi Abdurahman