tirto.id - Sedikitnya 120 calon penumpang Maskapai Lion Air melakukan unjuk rasa di ruang keberangkatan Bandara Internasional Juwata Tarakan, Kalimantan Utara. Aksi protes tersebut digelar karena ratusan penumpang tersebut ditinggalkan terbang secara sepihak.
Calon penumpang Lion Air itu memblokir customer service Lion Air pada Jumat (11/8/2017) pagi sekitar pukul 07.45 WITA.
Pemblokiran dilakukan oleh sekitar 120 orang calon penumpang yang seharusnya berangkat pada 06.00 WITA, namun ditinggalkan pesawat.
Dilansir dari Antara, sebanyak 120 calon penumpang tertinggal itu harusnya ikut pesawat dengan nomor penerbangan JT673 tujuan Balikpapan, Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang.
Permasalahan itu kabarnya akibat sistem check in Lion Air di bandara lagi down sehingga dilakukan secara manual dan memerlukan waktu yang lama.
Salah seorang petugas bandara menduga peristiwa ini terjadi kurangnya koordinasi antara manajer dengan pilot sehingga pilot tidak mau menunggu calon penumpang yang sedang proses check in dan hanya 86 orang penumpang yang sempat terbang.
Pihak Lion sampai dengan saat ini masih belum bisa memberikan jawaban untuk penyelesaiannya.
Beberapa calon penumpang marah karena tidak ada info dari Lion. Bahkan, beberapa mengaku rugi waktu, tenaga dan biaya, karena harus mengejar bisnis, kursus serta panggilan kerja di Balikpapan dan kota lain.
Baru-baru ini, pesawat Lion Air Boeing 737-900 ER sempat mengalami insiden senggolan dengan pesawat ATR 72-500 milik Wings Air pada bagian sayapnya saat melakukan pendaratan di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Kamis (3/8/2017).
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 197 rute Banda Aceh-Medan itu bersenggolan dengan pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1252 yang akan membawa penumpang dari Medan menuju Melabo.
"Seluruh penumpang dipastikan selamat dan tidak ada yang mengalami cedera. Saat ini kedua pesawat tersebut sudah berada di apron sehingga tidak mengganggu operasional Bandara Internasional Kualanamu," kata Manajer Humas Lion Air Group Andy M Saladin dalam siaran pers perusahaan.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari