tirto.id - Bakal Calon Wakil Gubernur (Bakal Cawagub) DKI Jakarta, Rano Karno, ingin membangun balai rakyat untuk mengatasi kenakalan remaja. Menurut pria yang dikenal dengan panggilan Bang Doel, balai rakyat itu dapat dipergunakan sebagai tempat berkumpulnya anak-anak untuk bersosialisasi dan berkreasi.
“Saya lebih condong akan membangun misalnya balai rakyat, itu tempat berkumpulnya anak-anak. Mereka bersosialisasi, berkreasi. Sekarang ini boleh dikatakan hilang itu,” ujar Rano di Waroeng Bang Doel, Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Meskipun masih harus melakukan survei, mantan Anggota DPR ini meyakini upaya pembangunan balai rakyat akan berdampak terhadap perubahan perilaku negatif remaja.
“Saya yakin ada sedikit dampak dari tidak ada tempatnya anak untuk berekspresi. Sehingga timbulah geng motor, narkoba, kenakalan anak-anak yang lain,” kata dia.
Rano Karno pun mengenang momen saat masa muda ketika balai rakyat ada di setiap kecamatan. Balai rakyat kerap digunakan sebagai tempat aktivitas masyarakat.
“Saya zaman dulu waktu masih ya mungkin umur-umur SMA, itu balai rakyat itu di setiap kecamatan pasti ada. Itu tempat olahraga, tempat kesenian, wah saya masih ingat dulu,” ujar Bang Doel.
“Bahkan, di situ PKK, di situ juga pemuda, pelatihan-pelatihan maaf pelatihan kosmetik, konde lah, make up segala macam. Banyak tempat lah, banyak yg bisa dilakukan kalau kita punya tempat. Di saat itu hilang, anak-anak mau ke mana? Ekspresi, gitu menurut saya yah,” sambung dia.
Soal program program pendekatan spiritual yang bakal digagas pasangan Ridwan Kamil-Suswono untuk atasi tawuran, Rano Karno, menilai cara tersebut merupakan cara yang tepat.
“Salah satu melalui spiritual itu juga tepat. Ya karena anak-anak ini, kita tidak bercampur tentang agama ya, tapi kan misalnya pengajian, majis taklim itu kan tempat sosialisasi sebetulnya kan. Sosialisasi ini banyak cara, termasuk kenakalan anak-anak. Maaf juga termasuk sosialisasi tentang seks misalnya,” jelas Rano.
Menurut dia, banyak cara dalam menangani kenakalan remaja. Ia menilai kenakalan tersebut bisa ditangani di berbagai tempat. “Bukan hanya di sekolah, tapi ya tempat tadi saya katakan, masjid, remaja mesjid, itu juga bisa melakukan itu,” tutup Rano.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher