tirto.id - Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai daun, batang, dan akar. Dengan beberapa bagian tersebut, tumbuhan mampu memproduksi makanannya sendiri dengan memanfaatkan zat klorofil pada daun untuk memproses aktivitas fotosintesis.
Tumbuhan memiliki jaringan sebagaimana manusia dan hewan. Jaringan merupakan sekelompok sel dengan asal, struktur, dan fungsi sama. Pada jaringan tumbuhan terdapat dua jenis di dalamnya yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen (dewasa).
Kedua jaringan tumbuhan tersebut memiliki berbagai perbedaan. Perbedaan cukup terlihat dari ciri-ciri yang dimilikinya. Jaringan meristem nantinya akan berkembang dan berubah menjadi jaringan dewasa.
Jaringan meristem
Mengutip dari e-modul Biologi (Kemdikbud 2019), jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional sehingga akan terus-menerus membelah. Dalam jaringan ini akan terjadi pembentukan sel-sel baru melalui pembelahan mitosis. Hal tersebut membuat tumbuhan mengalami pertumbuhan pada tinggi dan volumenya.
Fungsi jaringan meristem yaitu sebagai jaringan embrionik pembentuk sel-sel baru yang nantinya berdiferensiasi menjadi jaringan lain. Tidak ditemukan adanya fungsi khusus pada jaringan ini seperti halnya jaringan permanen.
Pentingnya keberadaan jaringan meristem adalah membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Jaringan tersebut menjadi kunci terbentuknya jaringan permanen lewat proses spesialisasi atau diferensiasi.
Ciri-ciri jaringan meristem yaitu:
- Ukuran sel kecil
- Terdiri dari sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan
- Susunan sel sangat rapat tanpa ruang antarsel
- Sel memiliki dinding tipis
- Sel memiliki satu atau dua inti sel berukuran besar
- Vakuola berukuran kecil atau tidak ada sama sekali, dengan plastida belum matang atau berbentuk proplastida
- Banyak memiliki kandungan sitoplasma
- Selnya berbentuk bulat, lonjong, poligonal, kuboid, atau prismatik.
- Beberapa di antaranya berguna sebagai jaringan penyimpan makanan
Jaringan permanen terbentuk dari perkembangan jaringan meristem. Jaringan permanen adalah jaringan yang telah mengalami diferensiasi menjadi bentuk lain sesuai dengan fungsinya.
Mengutip modul Biologi Kelas XI (Kemdikbud 2020), ciri-ciri jaringan permanen sebagai berikut;
- Sel tidak melakukan aktivitas pembelahan
- Sel-selnya memiliki ukuran relatif besar dibandingkan sel-sel meristem
- Mengalami penebalan pada dinding sel sesuai fungsinya
- Sel-sel memiliki vakuola besar kandungan sitoplasma lebih sedikit
- Memiliki ruang antarsel
- Kadang-kadang ditemukan sel-selnya sudah mengalami kematian
1. Jaringan pelindung (epidermis), yaitu jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel yang menutupi permukaan organ tumbuhan. Letaknya ada di daun, batang, dan akar. Selain berfungsi sebagai pelindung, jaringan ini turut berfungsi sebagai tempat pertukaran zat.
2. Jaringan dasar (parenkim), yaitu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi bervariasi. jaringan ini ada di hampir semua tubuh tumbuhan seperti akar, batang, daun, buah, dan biji. Fungsinya untuk penyimpanan cadangan makanan, tempat berlangsungnya fotosintesis, dan menjadi jaringan penyokong.
3. Jaringan pengangkut, yaitu jaringan yang memiliki fungsi sebagai pengangkut air, garam mineral, dan hasil fotosintesis. Jaringan ini terbagi atas xilem dan floem.
4. Jaringan penyokong, yaitu jaringan berguna untuk menunjang bentuk tubuh tumbuhan. Fungsi lainnya yaitu melindungi embrio, melindungi jaringan pengangkut, memperkuat jaringan aerenkim yang merupakan parenkim penyimpan udara, dan melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis.
5. Jaringan skretoris, yaitu sekumpulan sel yang berfungsi menghasilkan suatu zat. Jaringan ini dikenal sebagai kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkannya tidak keluar dari tubuh tumbuhan.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani