tirto.id - India secara resmi memiliki presiden ke-14 setelah Ram Nath Kovind mengambil sumpahnya pada Selasa (25/7/2017). Ram Nath Kovind menjadi anggota pertama dari gerakan nasionalis Hindu yang berpengaruh untuk menduduki posisi publik tertinggi di negara itu.
Dilantiknya pria berusia 71 tahun itu sebagai Presiden India juga mendorong keterwakilan komunitas Dalitnya, kasta rendah di India. Perdana Menteri Narendra Modi akan terbantu dengan pengangkatan Kovind untuk memperoleh suara terutama dari komunitas itu dalam pemilihan umum pada tahun 2019, demikian yang dilansir Antara.
Kovind, seorang politisi kawakan dan pengacara yang rendah hati, merupakan anggota yang telah lama berkecimpung di Rashtriya Swayamsevak Sangh atau Asosiasi Sukarelawan Nasional. Itu merupakan gerakan akar rumput yang juga membantu mendorong karir politik Modi.
Kovind menang dengan mudah dalam pemilihan presiden.
Para pemimpin oposisi menuding Perdana Menteri Modi menggunakan pemilihan presiden untuk melanjutkan agenda perpecahan melalui apa yang mereka katakan sebagai agendanya untuk membuat India sebagai bangsa yang menomorsatukan Hindu.
Namun, dalam pidato pada pengambilan sumpahnya Kovind memuji kebhinekaan India, dengan menyatakan hal itu sebagai "inti yang membuat kita begitu unik".
"Saya tunduk kepada warga negara (1,25 miliar jiwa) dari negara besar ini dan berjanji akan memperhatikan kepercayaan yang mereka telah berikan kepadaku," kata Kovind di ruang sidang parlemen.
Sebagai informasi, India memiliki sekitar 200 juta orang asal komunitas Dalit, yang sebelumnya diketahui tak tersentuh, dan banyak menderita karena ekonomi mereka tak mendapat perhatian. Partai Modi mendekati dan memberikan banyak peluang kepada komunitas itu sementara menyiapkan diri untuk menghadapi pemilihan umum pada tahun
Kemenangan Kovind menyempurnakan serangkaian penunjukan tokoh di posisi tinggi oleh Modi, memperkuat cengkeraman hak Hindu atas jabatan-jabatan publik seperti gubernur, menteri besar, dan kepala universitas.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari