Menuju konten utama

Race to Guangzhou: Jalur Anthony Ginting ke World Tour Finals 2018

Anthony Sinisuka Ginting berhasil mendapatkan peringkat kedelapan di Race to Guangzhou berkat rangkaian penampilannya di BWF Tour 2018.

Race to Guangzhou: Jalur Anthony Ginting ke World Tour Finals 2018
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting menggigit medali emas yang diraihnya usai mengalahkan pebulu tangkis Jepang Kazumasa Sakai dalam babak final Indonesia Masters 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (28/1/2018). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Anthony Sinisuka Ginting berada di peringkat kedelapan dalam Race to Guangzhou, perebutan tiket menuju BWF World Tour Finals 2018. Dengan demikian, ia dapat tampil dalam turnamen akhir tahun yang akan digelar di Guangzhou pada 12 hingga 16 Desember 2018 tersebut.

Perburuan poin demi tiket kejuaraan BWF World Tour Finals 2018 di Guangzhou Cina, telah ditutup pada akhir November 2018. Mengacu dari daftar peringkat Race to Guangzhou nomor tunggal putra, terdapat dua atlet Indonesia yang ada di posisi delapan teratas.

Terdapat nama Tommy Sugiarto yang duduk di peringkat 3 dengan 78.000 poin. Selain itu, ada juga nama Anthony Ginting yang dapat mengunci posisi ke-8, dengan jumlah total poin 66.610. Persis di bawah Ginting terdapat nama pebulutangkis Jepang, Kenta Nishimoto, yang hanya sanggup mengoleksi total poin 66.300.

Perjuangan Anthony Ginting dalam mengutip poin demi poin di rangkaian ajang BWF World Tour 2018 tidaklah mudah.Perhitungan poin BWF yang digunakan untuk Race to Guangzhou dimulai pada bulan Januari 2018, saat turnamen Thailand Masters 2018 (Super 300). Perhitungan ditutup dengan kejuaraan Syed Modi International Badminton Championships 2018 (Super 300) di India pada akhir November lalu.

Dari rangkaian ajang BWF World Tour 2018, Anthony Sinisuka Ginting tercatat mengikuti 13 kejuaraan.

Anthony Ginting mengawali kiprahnya tahun ini ketika terjun dalam turnamen Malaysia Masters 2018, yang digelar pada 16-21 Januari. Ia tersingkir di putaran perempat final, saat kalah straight game melawan pebulutangkis Denmark, Hans Vittinghus, dengan skor 19-21 dan 16-21. Dari turnamen ini Ginting memperoleh 5.040 poin.

Turnamen berikutnya adalah Indonesia Masters 2018, yang berlangsung pada 23-28 Januari. Kali ini Ginting sukses merengkuh gelar juara setelah mengalahkan pemain Jepang, Kazumasa Sakai, lewat pertarungan dua set, 21-13 dan 21-12. Berbekal titel juara Indonesia Masters 2018, Ginting mendapat tambahan 9.200 poin.

Berikutnya adalah Jerman Open 2018. Pada kesempatan ini Ginting hanya mampu bertahan hingga perempat final, setelah langkahnya dihentikan oleh pemain Cina, Shi Yuqi. Dari turnamen ini, Ginting memperoleh 3.850 angka.

Di turnamen berikutnya, All England 2018 dan Malaysia Open 2018, Anthony Ginting langsung tersungkur di putaran pertama. Ia hanya memperoleh tambahan poin berturut-turut 3000 dan 2.660 angka.

Di kejuaraan Indonesia Open 2018, perjuangan Anthony Ginting harus terhenti di babak kedua. Selanjutnya, di Japan Open 2018, langkah Ginting terhenti di perempat final saat kalah dari pemain Denmark, Viktor Axelsen.

Dari kedua turnamen tersebut, Anthony Ginting pun mampu mengutip tambahan poin masing-masing dengan jumlah 4.800 dan 6.050.

Kebangkitan Ginting terjadi pada kejuaraan China Open 2018, yang digelar pada 18-23 September. Ketika itu Ginting mampu merengkuh gelar juara setelah di partai final mampu mengalahkan tunggal putra Jepang, Kento Momota.

Partai final kala itu hanya berlangsung straight game, namun durasi pertandingan hingga mencapai 1 jam 3 menit, serta dengan raihan skor yang sangat ketat 23-21 dan 21-19. Kesuksesan Ginting di ajang China Open 2018 ini lantas diganjar dengan tambahan poin 12.000.

Selepas China Open, Ginting langsung ikut terjun dalam turnamen Korea Open 2018. Pada turnamen ini, Ginting harus tersingkir di perempat final setelah menderita kekalahan dari pebulutangkis Taiwan, Chou Tien Chen. Ginting mendapat tambahan 5.040 poin.

Setelah rangkaian turnamen di Asia Timur, turnamen Ginting berikutnya adalah tur Eropa: Denmark Open 2018 dan French Open 2018. Sayangnya di kedua turnamen tersebut, Anthony Ginting harus langsung angkat koper di putaran pertama. Hasil buruk Ginting di Eropa hanya membuatnya mendapat tambahan poin masing-masing sejumlah 2.660.

Kejuaraan berikutnya yang diikuti Ginting adalah Fuzhou China Open 2018 dan Hong Kong Open 2018. Dari turnamen Fuzhou China Open, Ginting mendapat tambahan poin 6.050, setelah hanya mampu melangkah sampai perempat final. Di Hong Kong Open 2018, Ginting harus terhenti di babak kedua, hingga hanya mendapat tambahan poin 3.600.

Secara total, Ginting telah mampu mengumpulkan poin BWF sejumlah 66.610 untuk kategori Race to Guangzhou. Jumlah total poin tersebut sukses menempatkan Ginting untuk mengunci posisi terakhir dari daftar 8 besar pemain yang berhak tampil di BWF World Tour Finals 2018.

Berikut rincian poin yang berhasil diperoleh Anthony Ginting di tiap turnamen BWF World Tour yang ia ikuti.

  1. Malaysia Masters 2018, mendapat 5.040 poin
  2. Indonesia Masters 2018, mendapat 9.200 poin
  3. German Open 2018, mendapat 3.850 poin.
  4. AllEngland 2018, mendapat 3.000 poin
  5. Axiata Malaysia Open 2018, mendapat 2.660 poin
  6. Indonesia Open 2018, mendapat 4.800 poin.
  7. Yonex Japan Open 2018, mendapat 6.050 poin
  8. China Open 2018, mendapat 12.000 poin
  9. Korea Open 2018, mendapat 5.040 poin
  10. Denmark Open 2018, mendapat 2.660 poin
  11. French Open 2018, mendapat 2.660 poin.
  12. Fuzhou China Open 2018, mendapat 6.050 poin
  13. Hong Kong Open 2018, mendapat 3.600 poin.

Baca juga artikel terkait BWF WORLD TOUR 2018 atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Hard news
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Fitra Firdaus