Eks Direktur WHO menilai kebijakan baru ini perlu dimonitor dengan tingkatkan jumlah tes, sehingga jika ada kenaikan kasus maka kebijakan dapat dievaluasi.
Eks-Direktur WHO menyarankan agar Indonesia dapat terus mengikuti bukti-bukti ilmiah yang akan tersedia ke depannya terkait hepatitis akut misterius itu.