BPS mencatat jumlah penduduk miskin turun 9,54 persen atau turun 0,17 persen poin dibandingkan Semester 2021 dan turun 0,060 persen terhadap Maret 2021.
Melalui anggaran belanja yang besar, Jokowi juga menyampaikan bahwa pemerintah akan tetap memberikan subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM), listrik, gas elpiji 3 kilogram, serta pupuk.
Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira mengatakan penurunan kemiskinan di pedesaan lebih lambat padahal pemerintah sudah menaikkan anggaran bantuan sosial (bansos).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat kemiskinan warga Indonesia, persentase angkanya turun menjadi 9,82 persen pada September 2018 dari sebelumnya 9,66 persen pada Maret 2018. Itu artinya jumlah orang miskin semakin sedikit.