Militerisme dan Islamisme ala Bashir dan Turabi tidak meredakan tensi konflik antar-ras dan agama yang sejak lama membelit Sudan—tapi justru memperparahnya.
Risiko kelaparan di Sudan Selatan akan sangat nyata karena ribuan orang kekurangan pangan yang parah akibat musim yang tidak stabil pada bulan Februari sampai Juli 2017.
Sejumlah 15 negara anggota DK-PBB secara tertutup memberi perpanjangan singkatbagi misi perdamaian di Sudan Selatan. Upaya ini akan diikuti oleh pengiriman lebih banyak pasukan dan embargo senjata untuk negara terbaru di dunia itu setelah AS mendapatkan laporan peningkatan kekerasan di negara baru ini.
Sejak kerusuhan di Juba, Sudan Selatan yang meletus pada 7 Juli lalu, pengungsi yang menyelamatkan diri ke Uganda bertambah hingga 5.015 orang. UNHCR memperkirakan jumlah pengungsi Sudan Selatan yang mencari perlindungan akan terus membesar sementara kerusuhan masih terjadi.
Pertempuran kembali meletus di Juba, ibu kota Sudan Selatan. UNHCR menyerukan agar pencari suaka diberi jalan aman untuk melewati perbatasan dan menyelamatkan diri.
Pejabat Senior Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di bidang kemanusiaan Ivo Freijsen dituduh membuat laporan palsu yang menyatakan terdapat 100.000 pengungsi di Sudan. Padahal menurut Menteri Luar Negeri Sudan Ibrahim Ghandour hanya terdapat 10.000 pengungsi. Pemerintah Sudan juga menolak untuk memperpanjang izin tinggal dari Freijsen, yang akhirnya terpaksa harus meninggalkan Sudan.
Kelompok bersenjata dari Sudan Selatan melintasi batas negara dan membunuh 208 orang dan menculik 108 anak dari kamp pengungsi Jakawa. Pemerintah Ethiopia telah bertindak dan mengejar para penyerang tersebut.
Organisasi Pembersih Ranjau Denmark (DDG) pada Rabu, (12/4/2016) mengatakan bahwa dua staf mereka, yang merupakan warga negara Sudan, tewas tertembak oleh beberapa pria tak dikenal di Sudan Selatan.
Pengamat mengatakan bahwa kondisi ekonomi di Sudan Selatan sudah mulai tak terkendali kendati SSP (pound Sudan Selatan) mengalami devaluasi sebesar 84 persen pada 2015 di bawah sistem kurs mengambang (floating exchange rate), seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada hari Rabu, (2/3/2016), mengatakan bahwa jumlah korban meninggal dunia dalam perang saudara yang berlangsung selama dua tahun di Sudan Selatan telah mencapai setidaknya 50.000 jiwa.