Konten kekerasan (senjata) merupakan tambang emas Hollywood. Kendati demikian, sangat sedikit film Hollywood yang serius mengangkat kasus pembunuhan massal berdasarkan kisah nyata.
Pakar hukum pidana Abdul Fickar Hadjar menilai tindakan polisi yang menembak warga sipil tanpa peringatan sebagai pelanggaran hukum dan bentuk arogansi.
Saat berfoto dengan masyarakat di depan Gedung Nusantara II, Murad sempat mengatakan bahwa informasi tentang senjata Brimob tidak untuk diekspos kepada masyarakat.
Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Wuryanto, senjata yang akan digunakan Brimob Polri ini sudah masuk standar militer, bahkan TNI belum memiliki senjata seperti itu.