Indeks Rupiah
Rupiah Lemah Akibat Sentimen Negatif Terhadap Donald Trump
Pelemahan rupiah pada pembukaan perdagangan Jumat (11/11/2016) dipandang oleh Bank Indonesia tidak mencerminkan nilai rupiah sesuai fundamental ekonomi domestik saat ini. Menurut hasil analis Riset FXTM Lukman Otunuga, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami tekanan cukup dalam karena sentimen negatif kemenangan Donald Trump.
Rupiah dan IHSG Melemah Merespons Hasil Pilpres AS
Rupiah dan IHSG melemah merespons pilpres AS yang untuk sementara dimenangkan oleh Donald Trump. Meski demikian, BI melihat pergerakan rupiah masih relatif terjaga.
Gambar pada Uang Bukan Urusan Sepele
I Gusti Ngurah Rai pada pecahan 50 ribu akan digantikan oleh Djuanda Kartawidjaja, Sam Ratulangi menggantikan Otto Iskandardinata pada pecahan 20 ribu, Imam Bonjol di pecahan 5 ribu akan digantikan K.H. Idham Chalid, dan sebagainya. Tapi, melihat rancangan "pergantian pemain" itu, kesan yang timbul adalah ini cuma soal pemenuhan keterwakilan golongan dan tak ada visi besar di belakangnya.
Gerak Dolar Melawan Rupiah
Perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah mengalami pasang surut. Namun secara keseluruhan trennya menguat. Pada November 1949 nilai dolar AS hanya Rp3,8, kemudian pada akhir Orde Lama menjadi Rp235, lalu turun di awal Orde Baru, kemudian naik pesat setelah Orde Baru.
Gubernur Senior BI: Inflasi Perlu Dikendalikan
Inflasi perlu dikendalikan karena menguras pendapatan masyarakat dan nilai rupiah karena untuk mendapatkan jumlah barang kebutuhan sama seperti sebelum inflasi naik, maka nilai rupiah yang harus dikeluarkan juga menjadi lebih besar.
BI Perkirakan Laju Inflasi 2016 3-4 Persen
Bank Indonesia memperkirakan laju inflasi secara tahunan di 2016 akan berada pada rentang 3-4 persen atau lebih rendah dari target bank sentral 3-5 persen.
Brexit Mereda, Rupiah Menguat
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (21/6) pagi, bergerak menguat sebesar 123 poin menjadi Rp13.216 dibandingkan posisi sebelumnya pada posisi Rp13.339 per dolar AS.
Rupiah Menguat Disokong Harga Minyak dan Redanya Isu Brexit
Harga minyak mentah dunia yang kembali merangkak naik serta mulai meredanya isu Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa menjadi faktor-faktor yang menyebabkan menguatnya nilai tukar rupiah antarbank di Jakarta hari ini.