Indeks Pltu Riau-1

KPK menyebut Bupati Temanggung, M. Khadziq diperiksa terkait dugaan aliran dana suap PLTU Riau-1 yang diterima istrinya, Eni Maulani Saragih.

Diut Pertamina Nicke Widyawati tak banyak berkomentar kepada jurnalis selesai diperiksa KPK terkait dugaan suap dalam kerja sama pembangunan PLTU Riau-1 untuk tersangka Sofyan Basyir.

Penyidik KPK mengagendakan pemeriksaan terhadap Direktur Utama PT Samantaka Batubara AM Rudi Herlambang sebagai saksi

Meski sudah dicegah keluar negeri, namun Febri masih enggan menginformasikan kapan Sofyan akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai tersangka.

Sofyan Basir saat ini dikabarnya berada di luar negeri hingga saat ini usai ditetapkan tersangka oleh KPK.

KPK menegaskan penetapan tersangka Sofyan Basir dalam kasus korupsi PLTU Riau-1 tak terkait persoalan politik. 

Kepada wartawan Luhut hanya menyebutkan belum mengetahui kabar penetapan Sofyan Basir sebagai tersangka atas dugaan suap proyek PLTU Riau-1. Selanjutnya ia memilih tak mengomentari lebih lanjut kabar penetapan tersangka itu.

Dirut PLN Sofyan Basir resmi ditetapkan KPK sebagai tersangka. 

KPK menetapkan Direktur Utama PLN (Persero) Sofyan Basir sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait kerja sama pembangunan PLTU Riau-1.

Idrus Marham akan membacakan pledoi pada lanjutan sidang kasus dugaan suap kerja sama pembangunan PLTU Riau-1 hari ini.

Selain dituntut lima tahun penjara, Idrus Marham juga didenda Rp300 juta subsider empat bulan kurungan.

Idrus juga mengatakan, Eni menggunakan namanya untuk meminta uang ke Johannes Kotjo.

Majelis hakim menolak permohonan justice collaborator Eni Saragih, karena sebagai pelaku utama dan tak memenuhi syarat.

Majelis Hakim PN Tipikor Jakarta Pusat menjatuhkan vonis Eni Saragih selama 6 tahun penjara dan denda Rp200 juta subsider 2 bulan penjara. Selain itu, hak politik Eni dicabut 3 tahun.

Sofyan Basyir mengaku tidak mengetahui proyek PLTU Riau-1 kendati pernah melakukan pertemuan dengan Idrus Marham, Eni Saragih, dan Johannes Kotjo di rumahnya.

Sofyan menjelaskan, saat itu proyek-proyek pembangunan pembangkit listrik di Jawa bersifat ekspansi.

Sejauh ini berdasarkan dakwaan eks wakil ketua Komisi VII DPR itu telah menyerahkan Rp4,05 miliar dan 10 ribu dolar Singapura ke KPK.

Pengakuan Eni Saragih soal pemberian amplop berisi duit 10 ribu dolar Singapura dari Menteri Jonan masih perlu diperkuat lagi dengan sejumlah bukti tambahan. 

Jaksa mengungkapkan Setya Novanto pernah berniat mengincar proyek PLTU Jawa-3. Menurut Eni Saragih, Novanto pernah berkomunikasi dengan Menteri BUMN dan Dirut PLN membahas proyek itu.

"Pak Sofyan katakan dia ingin bicara langsung dengan Pak Kotjo," kata Eni.