Tahapan penyerahan dukungan terhadap calon perseorangan peserta Pilkada Jawa Timur yang berlangsung sejak 22 November resmi ditutup pada 26 November pukul 24.00 WIB.
Sebelum mengajukan surat resmi, Khofifah mengaku sudah melapor ke Presiden Jokowi secara lisan pada Kamis (23/11/2017), terkait proses pencalonannya di Pilgub Jatim 2018.
Dukungan dari kiai sepuh dan bu nyai menjadi salah satu alasan Emil Dardak memutuskan untuk maju ke Pilgub Jati, 2018 mendampingi Khofifah Indar Parawansa.
Komarudin menilai Emil sebagai seorang yang telah mengikuti sekolah kaderisasi dan sekolah kepemimpinan kepala daerah tidak beretika ketika berpindah partai hanya karena kepentingan jabatan
Ketua DPC Partai Demokrat Trenggalek Mugianto membantah tudingan PDIP soal peningkatan angka kemiskinan Trenggalek selama masa pemerintahan Emil Dardak.
DPD Demokrat Jawa Timur memasrahkan urusan pembentukan tim pemenangan pada Pilgub Jatim 2018 kepada Khofifah dan para kiai pendukung bakal calon gubernur yang juga menteri sosial Kabinet Kerja itu.
Usai muncul kepastian berpasangan dengan Bupati Trenggalek, Emil Dardak di Pilgub Jatim 2018, Khofifah Indar Parawansa mengaku akan secepatnya melapor secara resmi dan tertulis ke Jokowi soal pencalonannya di pilkada.
Golkar resmi mendukung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak sebagai pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur pada pemilihan gubernur Jatim 2018.
Emil Dardak dianggap berubah, dari yang semula bersemangat untuk memajukan Trenggalek, sekarang justru mencalonkan diri sebagai pendamping Khofifah di Pilgub Jatim.