tirto.id - Partai Demokrat telah menyatakan dukungan terhadap pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak beberapa waktu lalu. Namun Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur menegaskan ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak menjadi juru kampanye bagi pasangan tersebut dalam rangka Pigub Jatim 2018.
"Pak SBY tidak jadi jurkam, apalagi beliau selaku mantan Presiden," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Kamis (23/11/2017), sebagaimana diberitakan Antara.
Namun, politikus yang juga anggota majelis tinggi DPP Partai Demokrat tersebut mengatakan, meski tidak menjadi jurkam bukan berarti tak solid memberikan dukungan.
"Ini partai politik. Jika ada kader atau mesin partai tidak solid maka ada aturannya. Jadi Demokrat serius dan siap memenangkan Pilkada Jatim," ucapnya.
Menurut Soekarwo, meski tak jadi jurkam, SBY akan sesekali berkunjung ke Jatim, bahkan menyiapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mengampanyekan pasangan Khofifah-Emil.
"Tapi siapa tahu Pak SBY jalan-jalan makan nasi pecel di sini, kemudian tidak sengaja bertemu dengan Bu Khofifah. Itukan bisa saja terjadi," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Sementara itu, ketika disinggung tentang perannya memenangkan Khofifah-Emil, ia mengaku akan bertindak sebagai penyelenggara yang baik dan adil mengingat posisinya sebagai Gubernur Jatim aktif saat ini.
"Satu sisi, saya akan menjadi penyelenggara yang baik, tapi di sisi lainnya tetap menggerakkan partai untuk mendukung. Seperti drama Turki, ada aktor dan ada yang berperan di belakang panggung," katanya.
Pada Pilkada Jatim yang berlangsung 27 Juni 2018, selain Demokrat, Khofifah-Emil diusung koalisi sejumlah partai politik, yakni Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem.
Khofifah Indar Parawansa mengaku akan segera melapor ke Presiden Joko Widodo terkait pencalonannya sebagai Calon Gubernur di Pilgub Jatim 2018. Ia mengaku laporan ke Jokowi itu menyusul kepastian dukungan dari Golkar dan Demokrat bagi dirinya untuk berpasangan dengan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak.
"Saya akan segera menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada bapak presiden bahwa amanat mandat yang beliau percayakan kepada kami sebagai Menteri Sosial," kata Khofifah di DPP Golkar, pada Rabu (22/11/2017).
Pernyataan Khofifah ini guna menjawab pertanyaan mengenai posisinya sebagai menteri sosial di Kabinet Kerja ketika mencalonkan diri sebagai Cagub di Pilgub Jatim 2018. Laporan resminya ke Jokowi akan memastikan dirinya mundur dari posisi menteri.
"Teman-teman semua hari ini saatnya saya menjawab pertanyaan itu setelah kemarin Alhamdulillah saya dan Mas Emil sudah mendapatkan rekomendasi resmi dari Partai Demokrat dan hari ini dari Partai Golkar," kata Khofifah.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri