Indeks Pemilu 1955

"Ini adalah pemilu terburuk sejak 1955. Pemilu yang diatur oleh minoritas, orang yang mampu, orang pemerintahan, orang-orang yang punya uang," kata JK.

Hasil pemilu pertama dan partai mana saja yang menang pada 1955? Berikut ini ulasan sejarah dan daftar para pemenang di Pemilu 1955.

Dalam Pemilu 1955, Masyumi dan NU membelah dukungan dari kelompok ulama dan santri. Sedangkan PNI dan PKI menyasar dukungan dari kaum abangan.

Penjelasan tentang persamaan dan perbedaan Pemilu 1955 dengan Pemilu 2014.

Pemindahan IKN tidak pernah disebut oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai program yang dijanjikan jelang Pemilu tahun 1955.

Partai politik paling awal di Indonesia dapat dilacak pada mula abad ke-20. Surut ketika Belanda merepresi kaum pergerakan dan saat pendudukan Jepang.

Pemilu pertama setelah merdeka disambut antusias oleh masyarakat, termasuk peran aktif perempuan di sejumlah TPS (Tempat Pemungutan Suara).

Sebagai penerus Masyumi yang pernah menjadi kekuatan politik utama di Indonesia, Partai Bulan Bintang belum mampu meraih prestasi serupa.

Burhanuddin Harahap resmi sebagai perdana menteri pada 12 Agustus 1955. Ditugaskan mengembalikan wibawa pemerintah di mata Angkatan Darat dan masyarakat. 

Dalam politik nasional kiwari, Bali selalu identikkan dengan PDI Perjuangan. Hal ini tak lepas dari jejak PNI di wilayah tersebut saat bertarung dalam pemilu pertama di Indonesia.

Idham Chalid adalah sosok sentra dalam memenangkan NU di Pemilu 1955. Dia lalu masuk pemerintahan dan mendapat jabatan waperdam.

PKI Nganjuk menuding ada penyalahgunaan anggaran dalam Pemilu 1955. Apa yang sebetulnya terjadi?

Polarisasi yang kian meruncing di masyarakat pada Pilpres 2019 tak sepenuhnya berakar dari Pemilu 1955.

Dengan menafikan hasil pemilu sepanjang Orde Baru, Jawa Tengah sejak 1955 masih menjadi rumah besar bagi kaum abangan dalam mengekspresikan pilihan politik mereka.

Pada Pemilu 1955, meski dihitung sebagai partai baru, NU mampu meraih suara yang cukup besar berkat pendekatannya yang moderat.

Pada Pemilu 1955 caleg perempuan dari partai Islam banyak yang lolos ke parlemen. Mahmudah Mawardi dari NU adalah salah satu yang paling vokal.

Pada Pemilu 1955, 2014, dan 2019 mayoritas masyarakat Jawa Barat setia kepada partai politik atau calon presiden yang dianggap sebagai representasi Islam.

Beberapa anggota Panitia Pemilihan Indonesia pada Pemilu 1955 harus mempertaruhkan nyawa. Di Brebes, sepuluh panitia terbunuh.

Partai NU diremehkan kaum Islam modernis menjelang Pemilu 1955. Tapi ia berhasil masuk tiga besar.

Tentara boleh memilih dalam Pemilu 1955. Saat itu banyak prajurit AD yang menyoblos PKI.