Survei terbaru Indo Barometer menyimpulkan sebagian besar publik masih menganggap Soeharto sebagai presiden Indonesia dengan pencapaian lebih baik dari enam pemimpin pemerintahan lainnya.
Kebijakan memperbolehkan penghafal kitab suci masuk perguruan tinggi tanpa tes berkebalikan dengan zaman Orde Baru. Akarnya bisa ditelusuri dalam pengakomodasian Islam untuk mobilisasi politik rezim menjelang akhir era Soeharto.