Serangan teroris ke fasilitas minyak milik Saudi Aramco dinilai bakal menimbulkan efek kerentanan bagi sejumlah negara yang bergantung pada impor minyak asal Arab Saudi.
Inggris, Perancis, Norwegia, Australia, Selandia Baru, Cile, dan Argentina mengklaim teritori Antartika. Iran, Turki, India, Pakistan, dan Cina menyusul.
Ketergantungan yang begitu besar pada ekspor minyak membuat ekonomi Arab Saudi terpuruk ketika harga minyak anjlok. Kini ia sedang berusaha mengurangi ketergantungan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mencontohkan Uni Emirat Arab yang sudah memulai inovasi energi dan konsumsi minyak mereka yang efisien.
Harga minyak dunia melonjak pada Kamis (1/12/2016) pagi, setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) merilis kesepakatan memangkas produksi untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir.
Meski kesepakatan bersejarah untuk memangkas produksi minyak antarnegara OPEC telah tercapai, harga minyak di pasar global masih belum stabil. Pertemuan di Turki pun akan dihelat guna membahas kestabilan pasar minyak dunia.
OPEC untuk pertama kalinya sejak 2008 sepakat memangkas produksi minyak menjadi 33 juta barel per hari. Kesepakatan historis ini berdampak pada naiknya harga minyak mentah dunia.
Anjloknya pasaran minyak dua tahun lalu mengakibatkan Arab Saudi tenggelam dalam defisit anggaran sebesar $100 miliar di 2015 dan pendapatan atas minyak turun drastis sebesar 23 persen. Untuk menambah pundi-pundi riyalnya, di masa depan Arab Saudi akan meningkatkan peningkatan sektor non-migas, salah satunya dari penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Bagaimana strateginya?
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan negaranya akan menggandeng Iran dalam usaha memperkuat OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi). Sebagaimana dikutip Reuters, Sabtu (27/8/2016) waktu setempat, komitmen yang disepakati pada pertemuan Maduro dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javaz itu akan dicapai dengan cara menstabilkan pasar minyak.
Harga minyak mentah dunia terus naik pada perdagangan Kamis (18/8/2016) atau Jumat pagi WIB hingga mencapai 50 dolar AS. Kenaikan ini akibat pelemahan greenback membuat minyak dalam denominasi dolar AS lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.