Bank Indonesia meminta perusahaan-perusahaan perbankan nasional memperketat keamanan jaringan sistem pembayarannya untuk menangkal serangan Ransomware WannaCry.
Rumah sakit jadi tempat pilihan para peretas untuk melakukan serangan program jahat Ransomware WannaCry. Ada beberapa alasan yang menyebabkan lokasi ini menjadi bidikan utama para peretas.
Bank Mandiri memastikan sistem perusahaan perbankan plat merah ini aman dari serangan Ransomware WannaCry. Langkah antisipasi juga sudah disiapkan oleh Bank Mandiri untuk menghadapi ancaman malware itu.
Kepala Sub Bagian Komunikasi dan Informasi, Bob Hepikris menjelaskan bahwa virus tersebut diketahui sudah ada sejak tahun 2013, namun serangannya belum seluas sekarang ini.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DIY Anyar Budi Hanoto mengatakan BI sudah mengantisipasi ransomware dengan memperbarui antivirus dalam sistem mereka sejak Sabtu (13/5/2017).
“Begitu komputer pertama terinfeksi, virus menyebar ke seluruh jaringan yang terhubung dengannya, melumpuhkan semua komputer yang seluruh datanya dienkripsinya."
Ancaman serangan siber Ransomware WannaCry yang menyerang 150 negara dan 200.000 korban dikategorikan serangan paling parah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ancaman serangan Malware WannaCry versi 1 masih berupaya diatasi, Tim Cyber Nasional Kemenkopolhukam mendeteksi munculnya Ransomware atau Malware WannaCry Decryptor versi 2.
Kemenkominfo berfokus mencegah perluasan serangan Ransomware WannaCry ke lembaga-lembaga penting di empat sektor di Indonesia, yakni keuangan, perbankan, transportasi dan energi.
Kemenkominfo meminta publik tidak panik dengan ancaman serangan Ransomware WannaCry. Kementerian ini sudah mengumumkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi serangan malware itu.
Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) meminta semua Rumah Sakit (RS) di Indonesia meningkatkan keamanan sistem datanya untuk mewaspadai perluasan serangan virus Ransomware bernama WannaCry yang sudah menyerang satu RS.
Serangan siber Ransomware WannaCry menghinggapi perangkat komputer di banyak negara di dunia. Malware ini mampu menyandera file atau folder penting dan meminta tebusan dalam pesan dengan berbagai bahasa.