Indeks Kualitas Udara Jakarta

Tarif parkir di DKI Jakarta akan naik untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.

Memang ada riset yang bilang tanaman ini baik untuk udara di dalam ruangan, bukan di luar ruangan.

Melalui terbitnya Ingub soal pengendalian kualitas udara, Anies memerintahkan Dinas Binas Marga DKI Jakarta melakukan percepatan pembangunan fasilitas pejalan kaki atau trotoar.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan Ingub Pengendalian Kualitas Udara yang menargetkan tak ada lagi mobil berumur di atas 10 tahun melintas di jalanan Ibu Kota pada 2025 mendatang.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menjelaskan dampak buruk yang bisa ditimbulkan akibat buruknya kualitas udara di Jakarta.

Jokowi meminta Anies Baswedan segera mendorong peningkatan pemakaian kendaraan listrik di Jakarta. 

Melanie menjelaskan bahwa gugatan tersebut murni untuk menuntut hak atas kualitas udara bersih di Jakarta. Sebab, kata dia, saat ini kualitas udara di Jakarta sangat buruk.

Dasar aduan itu atas ketidakpuasan terhadap kualitas udara di DKI Jakarta yang dianggap terlalu berpolusi.

Kualitas udara di wilayah Mangga Dua Selatan, tercatat paling buruk pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif di antara wilayah lain di DKI Jakarta.

Kawasan Rawamangun menjadi daerah dengan polusi tertinggi dengan  indeks kualitas udara mencapai 213.

Kualitas udara di Ibu Kota Jakarta pada Rabu pukul 06.00 WIB tercatat di angka 155 atau termasuk kategori tidak sehat; daerah Rawamangun paling buruk kualitasnya.

Kualitas udara kotor juga terpantau di Pegadungan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat dengan angka 180 parameter PM2.5 konsentrasi 144,7 ug/m3 atau kategori tidak sehat.

Menurut Anies, salah satu faktor polusi udara di Jakarta karena padatnya kendaraan berat beraktivitas di malam hari ini.

Data AirVisual: Jakarta kembali menjadi juara dunia soal polusi udara, Senin (29/7/2019).

Data AirVisual menunjukkan, kualitas udara di DKI Jakarta terpantau sangat tidak sehat Jumat (26/7/2019) pagi ini.

Parameter pencemar sulfat (SOx) terbesar dari kendaraan bermotor 72 persen, industri 27 persen, domestik 1 persen.

Ketika temperatur sudah turun dan jarang ada kegiatan memproduksi polutan di malam hari, maka polutan akhirnya turun kembali ke daratan, sehingga kualitas udara di malam hari akan semakin buruk.

Pemprov DKI menyebut beberapa sebab. Yaitu pembangunan infrastruktur hingga gas buang kendaraan.

Menurut Dinas LH Provinsi Jakarta, warga Jakarta yang rentan terhadap penyakit, udara Jakarta saat ini sudah sangat tidak sehat.

Dinas LH DKI Jakarta akan mengusulkan anggaran Rp5 miliar di RAPBD 2020 untuk pembelian alat ukur kualitas udara.