Indeks Kosambi

BPBD Tangerang menduga salah satu sebab utama banyaknya korban jiwa akibat kebakaran Pabrik Petasan di Kosambi ialah adanya ruangan dalam kondisi tertutup dan di dalamnya banyak pekerja.

Psikiater disiapkan untuk memulihkan trauma mereka yang anggota keluarganya menjadi korban meninggal akibat kebakaran gudang petasan.

16 korban ledakan yang diperbolehkan pulang itu mayoritas berasal dari anggota Mess Kamal Bisnis Center.

Prosedur keselamatan kerja dilanggar. Kondisi pabrik sangat tidak layak.

Selain ketujuh saksi yang telah diperiksa, polisi juga akan memeriksa pemilik pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya, Indra Liyono (40) yang telah pulang dari Malaysia.

Ibu Wawan sempat bercerita seberapa berbahayanya pabrik tempat ia bekerja karena tempat kerja itu dipenuhi bahan mercon yang sangat berbahaya jika meledak.

Salah satu sudut tembok yang tidak menyatu dengan gedung pabrik yang terbakar sengaja dijebol oleh Brimob untuk membantu evakuasi korban.

"Baru dua puluh kita periksa. Dua puluh itu kan belum separuh dari empat puluh tujuh kantung jenazah," ujar Kepala Instalasi Forensik RS Polri, Kombes Pol Edy Purnomo.

Penyelidikan tidak cukup hanya menyasar pemilik perusahaan, akan tetap juga harus melibatkan para pejabat yang bertugas memberi izin dan pengawasan.

Kepala Desa Batu Layar, Bandung Barat Beben (57) mengatakan, kedatangan mereka guna mencari anggota keluarga penduduknya yang hilang.

Kapolres Tangerang Kombes Hary Kurniawan di lokasi kejadian mengatakan satu orang sudah melaporkan kondisinya selamat.

Sesaat setelah ledakan, saksi pergi ke samping pabrik agak di ujung belakang, melihat ada karyawan yang sedang berusaha keluar. Banyak perempuan sudah terjebak di dalam meminta tolong.

Warga sekitar masih terus berdatangan di lokasi kejadian ledakan gudang petasan di Kosambi, Tangerang hingga pagi ini.

"Sekarang (Indra) diperiksa di Polsek Teluk Naga," kata Kapolres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Polisi Harry Kurniawan.

Perusahaan diduga tidak memiliki Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagaimana yang telah ditentukan pemerintah.

Baru dua bulan beroperasi, sebuah gudang petasan di Kosambi, Tangerang meledak hingga puluhan jiwa melayang.