tirto.id - Bau gosong masih sangat terasa sepanjang Jalan SMPN 1 Kosambi, Desa Belimbing, Tangerang, Banten, lokasi yang menjadi insiden maut ledakan pabrik petasan dan kembang api yang merenggut puluhan korban jiwa.
Peristiwa yang terjadi Kamis pagi (26/10) sekitar pukul 8.30 WIB membekas di bayangan Warsi, salah satu pedagang kantin di SMPN 1 Kosambi yang lokasinya berada di dekat lokasi ledakan.
Warsi dan puluhan warga lainnya mulai memadati lokasi kejadian sejak sekitar pukul 6 pagi, Jumat (27/10/2017). Satu per satu lokasi Jalan SMPN 1 Kosambi yang sudah digaris polisi didatangi warga yang penasaran.
"Kemarin di sini lebih parah, penuh banget banyak orang penasaran, sampe malem," kata Warsi kepada Tirto.
Warsi yang keseharian beraktivitas di sekitar kejadian juga tak kalah penasaran untuk kembali melihat lokasi kejadian. Padahal kemarin, ia salah satu saksi mata ledakan dahsyat di sekitar lingkungannya.
Tinggal, warga Desa Jati Mulia, yang lokasi kejadian juga mengaku penasaran. Ia tak menyangka di wilayahnya ada insiden maut yang menarik perhatian publik hingga jadi pemberitaan media massa.
"Kemarin tahunya dari TV, belum sempet lihat. Saya sempetin hari ini, mau lihat penasaran," kata Tinggal.
Hingga berita ini diturunkan, kerumunan warga masih terus berdatangan di lokasi kejadian, berbaur dengan para pelajar yang menuju sekolah.
Sekitar sebelas personel aparat seperti polisi dan TNI terlihat berjaga-jaga, sebagian dari mereka mencegah massa masuk lokasi pabrik yang sudah digaris polisi. Banyak pengendara mobil dan motor harus memutar haluan karena jalan di lokasi kejadian ditutup.
Ledakan pabrik petasan diperkirakan memakan korban jiwa hingga 47 orang dan 46 lainnya mengalami luka-luka. Penyebab ledakan gudang petasan di Kompleks Pergudangan 99 Kosambi Tangerang, Banten ini masih didalami oleh kepolisian.
Penulis: Suhendra
Editor: Maya Saputri
