Indeks Kesultanan Banten

Di luar naskahnya yang kontroversial, Wangsakerta nyatanya tak kebagian wilayah kerajaan, ia hanya mendapat wewenang mengelola naskah-naskah keraton.  

Seba kiwari masih dilakukan oleh masyarakat Kanekes kepada pemerintah di Provinsi Banten. Secara historis tradisi ini bisa ditarik mulai dari era Majapahit.

Sebelum diduduki VOC, Jakarta merupakan sebuah kota tradisional di bawah Kesultanan Banten. Artinya, secara historis, tak semata tinggalan kolonialisme.

Kisah tentang Sultan Banten pertama yang blusukan menemui tokoh-tokoh penting sisa kerajaan Hindu-Buddha sebagai pegangan demi stabilitas kekuatan politik.

Sejarah perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa terhadap VOC di Kesultanan Banten terkait dengan persaingan dagang dan intrik kekuasaan. 

Sejarah kejayaan Kesultanan Banten sudah terlihat pada awal berdirinya yang dirintis oleh Pangeran Sabakingkin alias Maulana Hasanuddin (1552-1570 M).

Maulana Hasanuddin adalah pendiri Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1552-1570 Masehi.

Keberadaan Masjid Agung Banten terkait erat dengan sejarah Kesultanan Banten dan dirancang oleh arsitek Tionghoa serta dari Belanda.

Dalam sejarah Nusantara, banyak berdiri kerajaan maritim yang berpengaruh, termasuk pada masa Islam.

Sejarah Kabupaten Pandeglang yang menjadi lokasi penusukan Wiranto dapat ditelusuri dari mitos maupun fakta sejarah.

Usai direvitalisasi, kawasan Banten Lama lebih semarak. Tapi masalah sampah dan ketidaktertiban pengunjung masih jadi persoalan.

Pemugaran bangunan-bangunan tua di area wisata kesultanan Banten tersebut bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Abdulmafakhir dari Banten adalah raja Nusantara pertama yang secara “resmi” dilantik oleh Kekhalifahan Utsmaniyah sebagai pemimpin dengan gelar sultan.